Miris, Tak Punya Uang untuk Bersekolah, Bocah 12 Tahun Asal NTT Jadi Pemulung

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Jeffry Banu

Laporan Reporter POS KUPANG.COM, Orys Goty Sina

POS-KUPANG.COM | KUPANG - Jeffry Banu (12) tampak lelah memikul sebuah karung berisi kaleng-kaleng bekas (sprite,fanta, coca cola dll).

Setiap hari ia mendatangi tempat-tempat sampat di di daerah kelurahan Oesapa Selatan, Liliba dan Penfui, Senin (30/04/18).

Jeffry mengaku ia tak pernah bersekolah karena kondisi ekonomi keluarganya.

Baca: Bocah Pemulung Ini Sedih Tiap Kali Lihat Ada Anak Berseragam Sekolah

Baca: Hebat! Jaksa Kejari Sikka Selamatkan Uang Negara Rp 250 juta

Baca: Sering Mencabut Bulu Hidung? Stop Kebiasan Jelek Itu, Bahaya Bro

Baca: Jengkol Baunya Ga Kuat, Tapi Manfaatnya Luar Biasa, Nomor 6 Penting Bagi Perempuan

Baca: Duduk di Kursi Ibu Hamil, Ditegur, Remaja Ini Enteng Menjawab Begini

"Beta (saya) ingin sekolah tapi sampe (sampai) sekarang bapa (bapak) sonde (tidak) pernah antar beta masuk sekolah. Beta mau harap mama, beta pu (punya) mama ada pi (pergi) merantau di Malaysia," ungkap anak bungsu dari tiga bersaudara ini.

Jefrry megaku, dalam sehari dia bisa mendapatkan 3 hingga 4 kaleng bekas. Kaleng tersebut dijual seharga Rp 10.000/kg.

Uangnya ia serahkan kepada ayahnya yang bekerja sebagai tukang ojek.

Kendati merasa lapar dan haus, Jeffri tidak berani menggunakan uang hasil jualan kaleng bekas untuk membeli makan dan minum, karena takut ayahnya marah.

Baca: Nah Loh! Uang Bisa Mempengaruhi Hubungan Asmaramu

Baca: Bayi Dikasih Dot, Ternyata Banyak Manfaatnya Loh, Mom

Baca: Stop Posesif Terhadap Pasanganmu, Inilah Cara Sederhana Menghentikannya

"Beta keluar rumah pi cari kaleng jam tujuh pagi, pulang jam 12 siang. Beta pasti lapar-haus. Tapi beta takut beta pu bapa marah kalau beta pakai itu uang untuk beli jajan na," ungkapnya.

Ia berharap ibunya bisa cepat-cepat pulang supaya ia tak bekerja lagi mencari kaleng dan nantinya bisa sekolah. (*)

Berita Terkini