Sampel Bakso yang Dimakan 11 Korban Sudah Diperiksa. Ternyata Ada Bakteri Ini. Bikin Geli!

Penulis: Eugenius Moa
Editor: Kanis Jehola
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kapolres Sikka, AKBP Rickson Situmorang, S.IK

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Eginius Mo'a

POS-KUPANG.COM | MAUMERE - Masih ingatkah dugaan keracunan makan bakso yang menimpa 11 orang warga Kampung Gere di Desa Koting A, Kecamatan Koting, Kabupaten Sikka, Pulau Flores, Selasa, 27 Februari 2018?

Baca: Penderita Kanker Gusi di TTS Hendak Dirujuk ke Kupang, Tapi Masih Terkendala Masalah Ini

Hasil pemeriksaan Laboratorium Dinas Kesehatan Sikka terhadap sampel bakso diketahui mengandung bakteri E-colli. Kandungan bakteri ini, bukan karena kesengajaan dilakukan pembuat bakso, tapi proses pengolahan makanan yang tidak higienis.

Baca: Ini Kronologi Menghilangnya Nelayan Asal Flotim di Perairan Solor Barat

"Tahap satu sudah selesai (dilimpahkan kepada penuntut umum) di Kejaksaan Negeri Maumere," kata Kapolres Sikka, AKPB Rickson Situmorang, S.IK, kepada wartawan, Rabu (25/4/2018) di Maumere.

Kasus keracunan bakso ini ketika Agnes Sulisko Dua Nurak (38), membeli bakso di Warung Bakso Mas Narto di Jalan Gajah Mada, Kota Maumere, Selasa (27/2/2018) sore. Bakso lima mangkok seharga Rp 10.000/mangkok dikonsumi 11 orang dari tiga rumah tangga. Sekitar satu jam setelah makan bakso ke-11 warga mulai mengalami mual, muntah dan mencret.

Baca: Kejari Ende Tingkatkan Status Kasus PNPM Mandiri di Kota Baru ke Penyidikan. Ini Alasannya

Sanak famili membawa 11 korban ke Klinik RS St. Elisabeth di Nita. Semua mereka diberi obat dan anak-anak dipasang infus. Namun lima orang dirujuk ke Maumere dan enam orang dirawat di Nita, 10 Km arah barat Kota Maumere. (*)

Berita Terkini