Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Eginius Mo’a
POS-KUPANG.COM|MAUMERE - Tim Laboratorium Forensik (Labfor) Bali telah melakukan pemeriksaan di SMP Muhammadiyah, Kabupaten Sikka.
Namun, tim ini tak menemukan peluru yang ditembakan ke ruang III di SMP Muhammadiyah, Kecamatan Kangae, dalam pemeriksaan Selasa (24/4/2018) siang.
Kepala Laboratorium Forensik (Kalabfor) Cabang Denpasar, Kombespol Ir. Koesnadi, mengkhawatirkan peluru itu kemungkinan masuk ke dalam sepatu siswa atau terpental kemana saja.
Sebab, lanjutnya, bentuk peluru yang lembut berasal dari timah.
Baca: Dosen Ekonomi dari NTB Batal Hadiri ToT Keuangan Syariah di Kupang, Ini Sebabnya
“Pelurunya tidak ditemukan. Peluru itu kan lembut, kan dari timah. Saya juga khawatir kena sepatu murid-murid yah. Jadi mungkin masuk ke sepatunya atau terlempar,” kata Koesnadi usai melakukan pemeriksaan di SMP Muhammadiyah, Selasa (24/4/2018) sore.
Untuk mengetahui Jenis senjata yang digunakan penembak, Koesnadi akan menggunakan alat tes balet di Puslabfor, namun bukan dari senjata standard.
Menurut Koesnadi, senjata yang digunakan penembak adalah jenis senjata menembak burung atau senapan angin dengan kaliber peluru kurang lebih 5,5 mm.
Baca: Kasus Tumpahan Minyak di Perairan Labuan Bajo, Penyidik Polres Mabar Minta Data dari LAPAN
“Kalau senjatanya kita cek dengan alat tes balet apakah mengandung let, itu negatif.
Artinya ini senjata yang di luar senjata standard. Mungkin bisa juga senjata untuk nembak burung.
Rakitan juga enggak jadi menggunakan senjata seperti senapan angin dengan kaliber kurang lebih hampir sekitar 5,5 mm,” tutur Koesnadi.
Kalau softgun, lanjutnya, bisa juga cuma kita kan belum temukan pelurunya. Karena kalau softgun hanya dimiliki oleh orang-orang tertentu. Sedangkan senapan angin banyak sekali terlihat. (*)