Gempa Tektonik 5,3 SR Guncang Sikka Dini Hari, Tidak Berpotensi Tsunami

Penulis: Maria Enotoda
Editor: Rosalina Woso
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Gempa Sikka

Laporan Reporter Pos Kupang.Com, Maria A E Toda

POS-KUPANG.COM|KUPANG--Senin, 5 Februari 2018, pukul 02.55.05 WIB, terjadi gempabumi tektonik di Laut Sawu.

Baca: Terbaring di Rumah Sakit Hotman Paris Bicara Soal Kematian

Hasil analisis BMKG menunjukkan bahwa gempabumi berkekuatan M=5,3 terjadi dengan koordinat episenter pada 9,16 LS dan 122,51 BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 47 km arah selatan Kota Hepang, Kabupaten Sikka, Propinsi Nusa Tenggara Timur pada kedalaman 138 km.

Baca: Wanita Penyuap Bupati Jombang Tertunduk Lesu Seusai Diperiksa KPK

Melalui siaran pers BMKG yang diperoleh Pos Kupang dampak gempabumi yang didasarkan pada peta tingkat guncangan (shakemap) BMKG menunjukkan bahwa wilayah yang berpotensi terjadi guncangan antara lain di Lia, Ende, Sika dan Botang pada skala II SIG-BMKG (II-III MMI).

Baca: Pelaku Pembobolan Kios dan Pencurian Motor Ditangkap, Semalam Beraksi di 2 Tempat

Menurut Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG Drs. MOCH. RIYADI, M.Si jika ditinjau dari kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempabumi menengah akibat aktifitas subduksi.

Baca: Mayat Migran Bergelimpangan di Laut Mediterania

"Berdasarkan peta tataan tektonik, di wilayah Laut Sawu terdapat zona subduksi antara lempeng Indo-Australia terhadap lempeng Eurasia. Berdasarkan hasil analisis BMKG yang menunjukkan bahwa gempa bumi di lokasi tersebut dibangkitkan oleh aktivitas sesar mendatar (strike-slip)," ujarnya.

Baca: Hasil Pertandingan Sriwijaya FC Vs Arema FC, Juara Bertahan Tumbang 1-3 di Solo

Hingga pukul 03.18 WIB, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempabumi susulan (aftershock).

Baca: Setelah OTT, KPK Tetapkan Bupati Jombang sebagai Tersangka

"Kepada masyarakat di sekitar wilayah Kabupaten Sikka dihimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya," pungkas Riyadi. (*)

Berita Terkini