Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Gordi Donofan
POS KUPANG. COM | KUPANG - Belasan mahasiswa yang tergabung dalam Liga Mahasiswa Nasional untuk Demokrasi (LMND) Eksekutif Kota Kupang melakukan aksi demontrasi di depan Kantor Gubernur NTT, Senin (29/1/2018).
Mereka mulai melakukan orasi dari depan Pasar Inpres Naikoten I Kupang hingga depan kantor Gubernur NTT dimulai sekitar pukul 10.00 Wita hingga 13.20 Wita.
Pantauan Pos Kupang, belasan orang tersebut berdiri di depan pintu gerbang Kantor Gubernur NTT dengan membentang spanduk bertuliskan tuntutan kepada pemprov NTT.
Tuntutan-tuntutan yang mereka sampaikan lewat sebuah spanduk berukuran sekitar 1 x 3 meter itu adalah, parade menangkan Pancasila.
Poin-poin tuntutan mereka yaitu: 1. Turunkan harga kebutuhan pokok, 2. Hentikan pencabutan subsidi, 3. Wujudkan kedaulatan pangan 4. Tolak impor beras.
Tampak beberapa anggota Pol. Pp dan beberapa anggota polisi yang sedang berjaga di seputaran pintu gerbang masuk kantor Gubernur.
Kordinator Lapangan, Riki Yakobus Adu, mengatakan, LMND Eksekutif Kota Kupang beraliansi Api Kartini Kota Kupang, menuntut Pemerintah Provinsi NTT di bawah pimpinan Gubernur Drs. Frans Leburaya untuk segera menghentikan impor beras dan wujudkan kedaulatan pangan. Hentikan pencabutan subsisdi barang kebutuhan pokok.
Ia menegaskan, Pemrov harus bisa menjalankan nawacita dan trisakti. Selain itu para mahasiswa meminta pemprov NTT dalam hal ini satgas pangan segera jalankan fungsi kontrol harga pasar.
"Ini sangat merugikan Masyarakat kota kupang kebijakan mengenai impor beras. Kami melihat ini sebagai suatu masalah. Hentikan impor beras," ungkap Riki.
Ia mengatakan, yang harus dilakukan oleh Pemprov NTT adalah memberdayakan masyarakat atau petani di daerah masing-masing.
"Kami menilai pemimpin-pemimpin saat ini tidak berpihak kepada masyarakat. Seharusnya pemimpin harus bisa memberi keadilan sosial bagi seluruh masyarakat dan memberikan perlindungan," ujarnya.
Ia menilai saat ini para pemimpin lebih mementingkan hubungan mereka dengan para pemodal atau kapitalis dimana lebih memberi keuntungan bagi kaum asing yang datang dari luar. Dengan mengimpor beras ke NTT dan tidak mementingkan rakyat sendiri. Ini merupakan persoalan sosial dan pergeseran nilai Pancasila.
Orator lain, Adi Sirah, mengatakan, mereka datang untuk parade menangkan Pancasila dan menuntut rezim Jokowi-JK melalui pemerintahan Gubernur NTT Frans Leburaya, untuk menurunkan harga kebutuhan pokok dan hentikan pencabutan subsidi.
"Kami menuntut untuk wujudkan kedaulatan pangan dan menolak impor beras dan hentikan komersialisasi pendidikan dan kesehatan," ujarnya.