Mendikbud vs Pendidikan di NTT

Mendikbud Tidak Bermaksud Merendahkan Masyarakat NTT

Editor: Alfons Nedabang
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Muhadjir Effendi

Di tahun 2016, Kemendikbud menyalurkan dana bantuan operasional sekolah sebesar Rp.1.282,34 miliar untuk provinsi NTT.

Untuk membantu siswa dari keluarga miskin dan rentan miskin agar terus melanjutkan pendidikan, pemerintah menyalurkan bantuan pendidikan Program Indonesia Pintar kepada 567.827 siswa.

Berbagai lokakarya, pelatihan, dan fasilitasi untuk meningkatkan kapasitas pendidik dan tenaga kependidikan juga terus dilakukan melalui kerja sama dengan pemerintah daerah dan komunitas profesi seperti kelompok kerja guru (KKG), dan musyawarah guru mata pelajaran (MGMP).

"Dua tahun terakhir ini, pemerintah menugaskan lebih dari seribu orang guru garis depan untuk membantu pendidikan di daerah terdepan, terluar, tertinggal di NTT," kata Kepala BKLM.

Kerja sama pemerintah pusat dengan pemerintah provinsi NTT semakin menunjukkan hasil capaian positif.

Rata-rata Indeks Integritas Ujian Nasional (IIUN) provinsi NTT di tahun 2015 sebesar 73,12; sedangkan secara nasional sebesar 63,28.

Secara umum, tren positif nampak pada Angka Partisipasi Kasar (APK) dan Angka Partisipasi Murni (APM) provinsi NTT yang semakin meningkat di semua jenjang.

APK untuk Sekolah Dasar mencapai 110,33; untuk Sekolah Menengah Pertama sebesar 103,12; dan untuk Sekolah Menengah Atas/Kejuruan sebesar 85,1.

Diberitakan puluhan aktifis asal Nusa Tenggara Timur (NTT) berunjuk rasa lakukan aksi damai meminta Presiden Jokowi copot Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI, Muhadjir Effendy, Rabu (6/12/2017) siang di Depan Monumen Perjuangan Bajra Sandhi, Denpasar,

Hal ini dikarenakan ucapannya di sebuah media dinilai melecehkan warga NTT dimana dalam pemberitaan tersebut ditulis, "saya khawatir yang dijadikan sampel Indonesia adalah siswa-siswa dari NTT."(*)

Berita Terkini