Baca tanpa iklan
Laporan Reporter POS KUPANG.COM, Gordi Donofan
POS-KUPANG.COM, KUPANG - Ruas Jalan di RT 08 RW 03, Kelurahan Alak, Kecamatan Alak tepatnya dekat Jembatan Tenau, yang baru dikerjakan dua bulan yang lalu sudah terkena longsor.
Pantauan Pos-Kupang, Sabtu (2/11/2017), ruas jalan itu sudah rusak. Badan jalan sudah roboh karena jalan itu dibangun di tepi tebing pinggir kali Alak.
Tampak tumpukan material batu dan pasir di pinggir jalan bagian kanan. Sedang sisi kiri dekat jembatan sudah roboh.
Baca: Hujan di Malam Minggu Bikin Mewek? Yuk Ubah Malam Minggumu Lebih Ceria dengan 5 Cara Ini
Konstruksinya juga sudah roboh karena pembatas jalannya pun tidak ada.
Warga RT 08 RW 03, Dan Tanesab, mengatakan, jalan ini dikerjakan dua bulan, tapi sudah rusak. Jalan ini juga pas di tebing dekat jembatan.
"Pengaspalan baru tiga minggu yang lalu, tapi sudah roboh. Kontruksinya tidak kuat. Makanya pas hujan roboh," ungkap Tanesab, Sabtu (2/11/2017).
Ia mengatakan, jalan ini roboh sejak 3 hari yang lalu. Untung mobil muat batu tidak masuk ke jurang.
"Tiga hari yang lalu kejadiannya. Untung oto yang muat batu tidak masuk jurang karena sebelum jalan ini roboh ada oto yang muat batu untuk naik (bangun) fundasi," jelas Tanesab.
Ia mengharapkan pemerintah secepatnya memperbaiki ruas jalan ini. Kalau bisa juga
Baca: 8 Destinasi Paling Berwarna di Dunia. Dijamin Bikin Kamu Lupa kalau Sedang Berada di Bumi
ada panahan jalan.
"Kami berharap agar secepatnya diperbaiki karena banyak anak-anak main di tempat ini. Kalau lama berarti nanti hujan datang longsor lagi. Rumah saya bisa jadi roboh karena pas di tepi tebing," ungkapnya.
Anggota DPRD Kota, Daniel Hurek, saat meninjau lokasi itu menjelaskan, seharusnya fundasinya dibangun mulai dari dasar Kali Alak supaya dasarnya kuat.
"Mesti dari bawah fundasi supaya fondasinya kuat tidak cepat roboh. Ini sangat berbahaya sekali apalagi jalan pinggir kali dan dekat rumah warga," ujar Hurek.
Ia menegaskan, pemerintah seharusnya untuk intervensi untuk peningkatan ruas jalan.
"Kalau anggaran memadai ini menjadi masalah, tapi kalau tidak itu juga soal. Pemkot dan Pemprov mesti cari solusi apakah bronjong atau cor dari dasar kali supaya fundasinya kuat," ungkap Daniel.
Baca: 91 Persen Lulusan Unipa Terserap di Lapangan Kerja
Ia mengatakan, ini bagian dari pemaksaan. Kalau memang anggaran sedikit tidak boleh dipaksakan untuk dikerjakan.
"Ini program nasional KOTAKU. Mesti Dinas PUPR tahu. Supaya secepatnya diatasi," ungkap Daniel.
Kepala Dinas Tata Kota, Hengky Ndapamerang, ketika dikonfirmasi Pos Kupang menjelaskan, pihaknya masih melakukan koordinasi dengan petugas KOTAKU di lapangan.
"Kita masih berkoordinasi dengan tim KOTAKU di lapangan bersama dengan kelompok masyarakat," jelas Ndapmerang.
Ia mengaku proyek itu dikerjakan oleh kelompok masyarakat bukan oleh kontraktor.
"Tidak pakai kontraktor. Tetapi semua direncanakan dan dipaksakan oleh kelompok masyarakat," ungkap Ndapamerang. (*)