Dibentak Oknum ASN, Anggota DPRD Desak Wakil Walikota Kupang Lapor Polisi

Penulis: Hermina Pello
Editor: Alfons Nedabang
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Suasana 'perseteruan' yang terjadi di ruang kerja Wakil Walikota Kupang, Kamis (2/11/2017).

Laporan Wartawan POS-KUPANG.COM, Hermina Pello

POS-KUPANG.COM | KUPANG - DPRD Kota Kupang menyarankan Wakil Walikota Kupang, dr Hermanus Man melapor polisi atas perbuatan tidak menyenangkan yang dilakukan beberapa pria, termasuk seorang aparatur sipil negara (ASN) yang bertugas di Pemkot Kupang.

"Perbuatan tersebut sangat memalukan dan tidak beretika. Yang lebih parahnya ada oknum ASN yang turut memarahi Wawali (Wakil Walikota Kupang), ini sangat tidak pantas dan bisa saya katakan biadab," tegas anggota DPRD Kota Kupang, Desiderius Pattiwua saat ditemui Jumat (3/11/2017).

Pattiwua mengatakan kalau persolan internal mesti diselesaikan secara internal juga di ruang tersendiri, bukan di ruang kerja Wawali yang sementara menjalankan tugas.

Baca: VIDEO: Wakil Walikota Kupang Dibentak Beberapa Pria, Termasuk Seorang ASN

"Saya berharap untuk mengembalikan kewibawaan pemerintah kota yang juga adalah simbol dari Kota Kupang kasus ini harus dilaporkan kepada pihak kepolisian untuk diproses," katanya

Anggota DPRD Kota Kupang lainnya, Daniel Hurek mengatakan suka atau tidak, Hermanus Man adalah Wakil Walikota Kupang.

"Kalau ada yang melampaui etika sangat disayangkan karena tindakan itu mencederai martabat pemerintah. Secara pribadi tidak masalah tapi jabatan sebagai wakil walikota," kata Daniel Hurek.

Baca: Ya Ampun! Ada yang Aneh di Wajah Mahasiswi UNIMOR yang Meninggal di Kamar Kos. Bikin Merinding!

Seharusnya, lanjut dia, saat berinteraksi mereka menyadari bahwa ada etika sopan santun.

"Kalau ada etika sopan santun yang terlampaui karena itu sebagai sesama saudara dalam budaya kita saling memaafkan. Tetapi kalau ada status yang lain sebagai ASN juga mesti kita harap mereka sadar bahwa tindakan mereka harus menjaga etika pemerintah dan berorganisasi," ujar Daniel Hurek.

"Kita percaya bahwa standar etika berpemerintahan bisa digunakan untuk memberikan semacam warning kiranya semua ASN belajar dari kejadian ini untuk memberikan tempat yang wajar kepada seorang yang adalah wakil walikota," tambanya.

Baca: Ini Identitas Pria yang Diduga Kekasih Ikha Seran

Mantan Wakil Walikota Kupang ini mengatakan dalam kejadian seperti itu juga dipahami sebagai sesuatu yang tidak mungkin berdiri sendiri.

"Teori psikologi sebagai stimulus respon karena interaksi tidak akan pernah terjadi dalam sebuah ruang hampa karena itu perlu dijadikan sebagai momen berefleksi," ujar politisi PKB ini.

Halaman
12

Berita Terkini