Pada kesempatan itu juga Bakal Calon Gubernur NTT, Robert Soter Marut mendatangi gedung DPD RI NTT untuk menemui IA Medah. Dua balon gubernur ini melakukan pertemuan hampir tiga jam di ruang kerja IA Medah.
Dalam pertemuan internal ini, ada sejumlah isu yang dibahas kedua figur ini.
Medah dan Marut sempat membicarakan soal peta politik dan juga soal elektabilitas calon maupun paslon yang sudah ada saat ini.
Ada beberapa nama sempat disinggung seperti Esthon Foenay, Lusia Lebu Raya, BKH dan Benny Litelnoni.
Medah tampak mendominasi diskusi tersebut, sementara Marut lebih banyak mendengar masukan dari Medah.
Ditanyai tujuan pertemuan kedua kandidat ini, Medah mengakui, dirinya dan Marut hanya melakukan silaturami biasa dan tidak ada hal yang luar biasa.
"Kita bicara soal dinamika dan konstelasi politik saat pilgub NTT. Kami dua juga beri apresiasi balon atau paslon yang sudah mendapat parpol," kata Medah.
Sedangkan Robert Marut mengatakan, menjelang pilkada serentak, semua figur harus saling berkomunikasi.
"Jadi kita harus saling komunikasi dan beriteraksi dengan siapa saja. Khusus dengan pak Medah, karena kami dua sama-sama mendaftar di PKB dan PDIP sehingga kami harus berkomunikasi," kata Purnawirawan Perwira Tinggi TNI Angkatan Udara ini.
Sedangkan soal keputusan partai, ia mengatakan, siapapun figur atau paslon yang diputuskan partai, maka semua pihak harus mendukung.
BKH - Litelnoni Sudah Final
Bakal Calon gubernur NTT dari Partai Demokrat NTT, Benny K Harman (BKH) resmi menggandeng Benny A Litelnoni sebagai bakal calon wakil gubernur NTT.
Dalam waktu dekat paket ini segera melakukan deklarasi.
Hal ini disampaikan Sekretaris DPD Partai Demokrat NTT, Ferdi Leu, kepada Pos Kupang, Senin (30/10/2017) .
Menurut Ferdi, Bakal Calon Gubernur NTT, BKH sudah pasti akan menggandeng Litelnoni untuk maju dalam pilgub NTT 2018.
Untuk dapat mengusung BKH-Litelnoni, Partai Demokrat NTT akan berupaya berkoalisi dengan Partai Hanura dan beberapa partai lainnya.