"Kehadiran Bendungan Temef nantinya, selain fungsi mendukung sistem pengairan pada daerah irigasi, namun juga menopang kebutuhan air baku. Selain itu, untuk pembanghkit listrik serta manfaat konservasi selain bisa mereduksi banjir di dataran Malaka," paparnya secara detail.
Dia juga memaparkan manfaat irigasi Bendungan Temef untuk lahan intensifikasi, seperti daerah irigasi (DI) Tuina (40 ha), DI Kakas (80 ha), DI Puna (35 ha), DI Oemanas (25 ha), DI Tfoin (100 ha), DI Haekto (400 ha), DI Upunaek (70 h), DI Maurisu (400 ha) hingga DI Malak (1.828 ha) serta areal-areal ekstensifikasi sekitar 3.368 ha.
"Bendungan Temef saat ini dalam proses pelelangan dan diharapkan akhir tahun 2017 sudah bisa dilakukan peletakan batu pertama pembangunan Bendungan Temef dengan alokasi anggar untuk pembangunan fisik sekitar Rp 1,4 triliun lebih dan anggaran supervisi sekitar Rp 60 miliar, "pungkasnya (fen)