Selain itu, di lokasi taman juga terdapat Villa, kolam renang dan permainan anak-anak seperti ayunan, perosotan, komedi putar dan lainnya.
Disaksikan Pos Kupang, Sabtu (16/9/2017), sejumlah wisatawan local sedang berekreasi disana. Mereka kesana untuk mengadakan arisan sekaligus rekreasi dan bermain bersama keluarga.
Selain membawa makanan dan minuman, mereka juga membawa sound system dan genzet untuk menghibur acara mereka. Sebelum arisan, mereka menggelar acara permainan seperti lomba lari karung, lomba memasukan paku di botol, lomba makan kerupuk.
Linda Laintuka mengatakan, jika ada kesempatan mereka mengujungi Bu’at untuk bertemu keluarga sekaligus berekreasi. “Kami akan arisan disini, sekaligus jalan jalan, ber kreasi bersama keluarga dan anak anak, melepas semua pekerjaan selama ini. Selama seminggu sudah capek, jadi sekarang kita happy-happy dulu,” kata ibu tiga anak ini.
** Fasilitas
Meski memiliki kondisi alam yang menarik, namun taman rekreasi Bu’at ini masih minim fasilitas. Ada sejumlah toilet untuk pengunjung dengan ketersediaan air yang cukup. Namun disini tak ada warung makan atau tempat berjualan. Karena itu pengunjung yang akan kesana, sebaiknya membawa makanan dan minuman. Berbagai permainan anak-anak pun sudah ada yang rusak namun belum diperbaiki.
Linda Raintuka, Katharina Antjak dan Orpa Napu ditemui di lokasi taman rekreasi menyarankan agar pemerintah dalam hal ini dinas pariwisata bisa lebih memperhatikan fasilitas dan saran prasana di tempat ini.
“Sebenarnya tempat ini bagus sekalai tapi falitas belum terawatt padahal ini aset terbesar untuk daerah. Semoga bisa dibenahi agar banyak wisatawan yang dating kesini sehingga bisa mendatangkan pemasukan bagi daerah,” saran Linda.
Orpa berharap pemerintah bisa memfasilitasi warga setempat untuk berjualan di lokasi ini pada saat ramai. “Taman rekreasi buat sangat membanggakan TTS. Harusnya ada tempat jualan dan warung makan sehingga wisatwan dari luar SoE yang tidak membawa bekal bisa membelinya, daripada jauh-jauh ke kota hanya untuk membeli minuman dan makanan,” saran Orpa.