8 Kasus Bunuh Diri yang Mengguncang Publik NTT, Nomor 2 dan 6 Membawa Serta Janin

Editor: Alfons Nedabang
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Fidelia Fatima (21) dan Sandro Alvian Banu (21) yang tewas gantung diri pada tempat dan waktu berbeda di Kota Kupang.

5. Bunuh Diri di Tempat Jemuran

Rensiana Jedo Wolor (21), mahasiswi Universitas Kanjuruhan Malang (Unikama) ditemukan tewas di tempat jemuran pakaian dekat kosnya Jalan Klayatan Gang 3 No 19 Kelurahan Bandungrejosari Kecamatan Sukun, Kota Malang, Senin (7/8/2017).

Warga sedang mengurus jenazah Rensiana Jedo Wolor setelah tali dilepaskan dari lehernya, Senin (8/7/2017). (Facebook/Yunan ReAng SlenDro)

Gadis asal Watobuku, Kabupaten Flores Timur ini pertama kali ditemukan ibu kosnya, Rantiya, dalam keadaan tergantung pada seutas tali kain di tempat jemuran pakaian.

"Saat ibu kosnya mau menjemur pakaian, menemukan jenazah anak itu," ujar Ponidi, saudara Rantiya.

Tubuhnya sudah jatuh terduduk. Di lehernya ada kain yang tersambung di kayu blandar jemuran beratap asbes.

Teka-teki penyebab Mahasiswi Universitas Kanjuruhan Malang, Rensiana Jedo Wolor yang tewas karena gantung diri masih misterius.

Melansir dari akun facebook Agus Demit, Rensi ternyata sudah murung di dalam kamar sebelum peristiwa bunuh diri terjadi.

Informasi dari akun itu mengatakan Rensi diketahui berkelahi dengan pacarnya.

6. Sakit Hati Terhadap Suami

Sungguh malang nasib Tabita Gah (32). Ibu rumah tangga yang berdomisili di RT 02 RW 01 Kelurahan Bakunase, Kecamatan Kota Raja, Kota Kupang ini mengakiri hidupnya dengan cara gantung diri.

Polisi sedang olah TKP terkait kasus gantung diri ibu hamil, Tabita Gah (Pos Kupang/Eflin Rote)

Tabita ditemukan warga sudah tidak bernyawa, tepat di sebelah kamar mandi rumahnya Sabtu (5/8/2017) sekitar pukul 06.00 Wita.

Informasi yang diperoleh di lapangan, Tabita nekat bunuh diri lantaran tak sanggup menahan rasa sakit hati atas kebiasaan suaminya MS (33) yang sering 'jajan' ditempat hiburan malam di Kota Kupang.

Saat bunuh diri Tabita sedang mengandung 7 bulan.

Seorang saksi mata, menuturkan, sebelum korban ditemukan gantung diri, korban sempat ribut dengan suaminya.

"Mereka sempat ribut gara-gara suaminya ke bar di Karang Dempel."

7. Bunuh Diri di Kios

Fidelia Fatima (21), mahasiswi semester 7 Universitas Muhammadiyah Kupang (UMK) mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri.

Fidelia Fatima (POS KUPANG/KOLASE)

Sebelum bunuh diri, Fidelia Fatima diketahui mengirim pesan singkat (SMS) kepada seorang temannya.

Pada Kamis (21/9/2017) malam, sebelum kejadian naas itu, Fidelia Fatima bersama Nelci Dima pergi ke pesta.

Hal ini diungkapkan Nelci Dima, teman Fidelia Fatima saat ditemui Jumat (22/9/2017).

"Pada saat di tempat pesta, korban ditelpon ibunya. Korban sempat bilang kalau ibunya marah-marah karena ada yang melaporkan sesuatu hal ke ibunya," ungkap Nelci.

Perihal laporan apa yang disampaikan ke ibu korban, Nelci me
ngaku tidak mengetahui.

Sekitar pukul 20.30 Wita, Nelci bersama korban pergi ke rumah orangtuanya untuk berbicara dengan sang ibu.
Namum Nelci mengaku tidak mengetahui apa yang korban bicarakan.

Mahasiswi semester jurusan Biologi FKIP UMK ini pertama kali ditemukan ibu dan adiknya.

Tubuh Fidelia ditemukan tergantung menggunakan tali jemuran. Sebuah kursi berwarna biru ditemukan di dekat tubuh Fidelia tergantung.

8. Bunuh Diri di Kamar Mandi

Sandro Alvian Banu (21), mahasiswa Universitas Katolik Widya Mandira Kupang ditemukan tewas gantung diri di Jalan Roterdam RT 007 RW 002 kelurahan Fatukoa, Kecamatan Maulafa, Kota Kupang.

Sandro Alvian Banu dievakuasi dari tempat ditemukan tewas gantung diri, Selasa (26/9/2017). (POS KUPANG/EFLIN ROTE)

Jenazah korban pertama kali ditemukan sang adik, Marsel Zakarias Banu (19). Ia menuturkan, sang kakak ditemukan tewas tergantung di kamar mandi sekitar pukul 05.30 Wita.

"Waktu saya mau buang air ke kamar mandi, saya lihat dia sudah dalam posisi tergantung di tali yang terikat pada sebuah balok," ujar Marsel, Selasa (26/9/2017) di Kupang.

Sebelumnya menurut penuturan Marsel, sang kakak pernah bercerita jika ia mengalami suatu masalah.

Namun masalah apa, Marsel mengaku tidak mengetahui secara pasti. Marsel dan korban tinggal di rumah sang paman, Faris Yesua (31) sejak tahun 2001, sementara kedua orangtua berasa di Rote.

Demikian deretan kasus bunuh diri yang terjadi di tahun 2017.
Apapun persoalannya, jangan Anda mengakhiri hidup dengan cara bunuh diri.

Bunuh diri bukanlah jalan keluar terakhir. Semua problem berat bisa diatasi, dan banyak orang telah berhasil melakukannya. Kehidupan Anda sangat berharga termasuk bagi orang lain. (*)

Berita Terkini