Berita Timor Rote Sabu

Ini Pesan Kapolres dan Dandim Belu Saat Bersama Ratusan Mantan Pejuang Integrasi Tim-Tim

Penulis: Fredrikus Royanto Bau
Editor: Rosalina Woso
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kapolres Belu AKBP Yandri Irsan dan Komandan Kodim Belu Letkol Nurdihin Adi Nugroho

Laporan Wartawan Pos-Kupang, Edy Bau

POS-KUPANG.COM, ATAMBUA--Hari Senin (25/9/2017) siang, ratusan warga Belu yang merupakan mantan pejuang integrasi Timor-Timur tahun 1999 berkumpul dan siap menduduki Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Terpadu Motaain.

Namun saat sedang rapat persiapan sambil menunggu perintah dari Ketua Uni Timor Aswain (Untas) yang juga mantan wakil panglima pejuang Tim-tim, Eurico Guterres dari Kupang, ratusan mantan pejuang ini didatangi Kapolres Belu, AKBP Yandri Irsan dan Dandim 1605/Belu, Letkol Nurdihin Adi Nugroho.

Koordinator warga, Mariano Parada kepada Pos Kupang mengatakan, kehadiran pimpinan Polri dan TNI sekitar pukul 14.00 wita untuk memberikan arahan agar tetap tertib dalam menyampaikan aspirasi sesuai hati nuraninya.

"Tadi beliau berdua datang sekitar pukul 14.00 wita, kami berterimakasih kepada pihak keamanan yang telah memberikan arahan. Ini sebagai bentuk dukungan kepada kami agar penyampaian aspirasi kami berjalan secara baik, lancar dan aman," kata Mariano.

Sebagai koordinator, Mariano berharap apa yang menjadi aspirasi para mantan pejuang itu direspon secara positif oleh pemerintah. Jika tidak, lanjutnya, warga akan kembali melakukan aksi dalam jumlah yang lebih banyak di Motaain,

Perbatasan Indonesia dan Timor Leste. "Tadi Pak Dandim menghimbau agar aspirasi yang disampaikan harus ilakukan secara tertib, aman dan damai. Bahwa yang akan melakukan aksi ini bukanlah mantan pejuang tetapi para pejuang yang harus berjuang untuk mempertahankan NKRI sampai titik darah penghabisan," kata Mariano mengutip Dandim Nurdihin.

Kapolres Belu, AKBP Yandri Irsan yang dikonfirmasi mengatakan, saat dirinya bersama Dandim Letkol Nurdihin Adi Nugroho memantau pergerakan para mantan pejuang tersebut, situasinya aman dan tertib karena saat itu mereka sedang berkumpul di rumah salah satu mantan pejuang.

Menurut Kapolres Yandri, dirinya sudah lebih dari tiga kali menemui para mantan pejuang ini dan menyampaikan agar sebagai mantan pejuang harus tetap membantu TNI dan Polri menjaga situasi yang kondusif di Belu dan Malaka.

Dikatakannya, Polri tidak bisa menjaga kamtibmas tanpa dukungan masyarakat. Karena kalau situasi tidak kondusif akan terjadi penilaian negatif dari pemerintah dan juga negara tetangga Timor leste.

"Kita berharap, jaga kebersamaan dan tali persaudaraan. Jangan sampai ada pihak-pihak lain yang tidak bertanggungjawab atau ingin memanfaatkan perjuangan ini untuk kepentingan pihak lain," pungkasnya. (*)

Berita Terkini