Laporan Wartawan Pos Kupang.com, Felix Janggu
POS KUPANG.COM, LARANTUKA - Sebanyak 5.000 penari menari Dolo-dolo di lapangan bola kaki Watoone, Kecamatan Witihama, Pulau Adonara, Kabupaten Flores Timur, Selasa (26/9/2017) petang.
Umumnya penari adalah orang tua dan anak-anak.
Sambil mentautkan jari kelingking, penari membentuk formasi lingkaran.
Mereka menghentakkan kaki mengikuti irama musik.
Dolo-dolo merupakan salah satu tarian yang populer bagi masyarakat Flores Timur, Lembata, Adonara, Solor dan Alor.
Dolo-dolo dikategorikan sebagai tarian massal yang diikuti oleh warga dari semua kalangan.
Tarian dolo-dolo biasanya dibawakan dengan nyanyian dolo.
Pada zaman dulu, tarian ini biasanya dipentaskan pada puncak tertinggi dari tiual adat, yakni perayaan bersama, doa bersama.
Tarian ini melambangkan persahabatan.
Tarian dolo-dolo kali ini diikuti Gubernur NTT, Drs. Frans Lebu Raya dan Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) NTT, Naek Tigor Sinaga.
Direktur Bank NTT, Eduardus Bria Seran, Bupati Flores Timur, Antonius Hubertus Gege Hadjon dan Wakil Bupati Flores Timur, Agustinus Payong Boli.
Kepala Bank NTT Larantuka Kristoforus B. Langkamau, Forkopimda Flores Timur, tokoh masyarakat dan tokoh agama Witihama.
Senior Manager Museum Rekor Indonesia (MURI) Awang Rahargo menetapkan tari dolo-dolo di Watoone memecahkan rekor MURI.
Satu-satunya di dunia, hanya terjadi di Nusantara tercinta.
Awang mengatakan dolo-dolo tidak semata untuk memecahkan rekor MURI.
Tapi yang paling penting memelihara nilai yang diwariskan leluhur bangsa.(*)