POS-KUPANG.COM- Bunuh diri bukanlah hal baru bagi masyarakat NTT.
Bunuh diri seolah menjadi jalan keluar akhir di tengahpermasalahan yang sedang dihadapi.
Namun, apa jadinya jika anak muda usia 20-an tahun kehilangan harapan lalu bunuh diri?
Bukankah hal tersebut terdengar miris.
Di NTT anak muda yang memutuskan bunuh diri pun bukanlah hal baru.
Inilah kasus pemuda-pemudi bahkan remaja NTT usia belasan hingga 20-an tahun yang memutuskan mengakhiri hidup.
1. Terbaru, Fidelia Fatima gantung diri di kios
Fidelia Fatima (21) ditemukan tewas gantung diri di sebuah kios di Jalan Shoping Center, RT 18 RW 06 Kelurahan Fatululi Kecamatan Oebobo, Kota Kupang, Jumat (22/9/2017).
Tubuh Fidelia ditemukan tergantung menggunakan tali jemuran.
Baca: BREAKING NEWS: Fidelia Fatima Ditemukan Tewas Gantung Diri di Jalan Shoping Center Kupang
Tak jauh dari tubuh Fidelia, terdapat kursi berwarna biru yang diduga digunakan Fidelia untuk menopang tubuhnya.
Kasus ini menggemparkan warga Kota Kupang. Pasalnya Fidelia masih sangat muda.
2. Pemuda 25 tahun bunuh diri padahal hampir wisuda
Jenedi Lopes Mau (25) ditemukan gantung diri menggunakan seutas selang warna putih oleh ibu kandungnya, Ny. Josefina Dasilva (57), Kamis (27/4/2017).
Baca: Seorang Mahasiswa di Kupang Bunuh Diri dengan Cara Ini, Ibunya Yosefina da Silva Histeris
Jenedi Lopes Mau (25) memutuskan mengakhiri hidupnya di lopo (rumah bulat, Red), persis di belakang rumah induk sekitar pukul 03.30 Wita.
Diduga ia stres dan malu karena menggadaikan sepeda motornya tanpa diketahui orangtuanya.
3. Rensiana Jedo Wolor bunuh diri di kos
Merantau dan jauh dari kampung halaman seharusnya menjadikan seorang manusia lebih kuat dan tegar.
Namun hal tersebut tak berlaku bagi Rensiana Jedo Wolor. Mahasiswi asal Desa Waiula, Kecamatan Wulanggitang, Kabupaten Flores Timur (Flotim) yang tengah merantau di Malang tersebut nekat gantung diri.
Baca: Mahasiswi Asal NTT Bunuh Diri, Unikama: Karena Masalah Keluarga dan Percintaan
Rensiana bunuh diri di kosnya yang beralamat di Jalan Raya Kepuh RT 07 RW 04 Bandungrejosari, Sukun, Kota Malang, Senin (7/8/2017).
Mahasiswi Jurusan Manajemen angkatan 2016 tersebut nekat bunuh diri diusianya yang masih sangat muda.
4. Yohanes Jelaha alias Yohan gantung diri di pohon nangka
Yohanes Jelaha alias Yohan, siswa kelas III jurusan perhotelan SMK Swakarsa Ruteng nekat bunuh diri di pohon nangka samping rumahnya di Kampung Nekang, Kelurahan Watu, Kecamatan Langke Rembong, Manggarai, Rabu (25/1/2017)
Baca: BREAKING NEWS : Siswa SMK Swakarsa Ruteng Bunuh Diri
Sebelum bunuh diri, Yohan sempat SMS teman sekelasnya, Erik. SMS tersebut berbunyi selamat tinggal. Namun, SMS itu tidak langsung dibalas oleh Erik karena tidak memiliki pulsa.
Betapa terkejutnya Erik dan rekannya di kelas III jurusan perhotelan SMK Swakarsa Ruteng ketika mendengar berita Yohan bunuh diri. Mereka seolah tidak percaya Yohan yang periang dan suka humor mengakhiri hidupnya dengan cara yang tragis.
5. Stefanus Woeianto atau Epen (26), tewas gantung diri di Toko
Stefanus Woeianto atau Epen (26), tewas gantung diri di kediamannya, Toko Surya Kasih Lewoleba, Selasa (20/9/2016) sekitar pukul 15.00 Wita.
Epen bunuh diri ketika suasana Toko Surya Kasih sedang ramai oleh pembeli sekitar pukul 14.30 Wita.
Saat itu, Epen pamit pada kedua orangtuanya untuk istirahat sejenak di kamarnya. Namun, bukannya istirahat Epen malah memutuskan bunuh diri.
6. Siswi STIKes bunuh diri di kamar kos
Yunarsia Sinta (21) alias Yuna alias Yun, mahasiswi semester IV Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKes) St. Paulus Ruteng ditemukan tewas bunuh diri di dalam kamar kosnya, Kamis (30/3/2017) siang.
Baca: BREAKING NEWS : Mahasiswa STIKes Ruteng Bunuh Diri
Dia merupakan korban keenam yang meninggal dunia karena bunuh diri di wilayah tersebut.
Usianya yang masih muda membuat banyak pihak menyayangkan hal tersebut.
7. Siswa SMP bunuh gara-gara dihina guru
Siswa SMP Negeri Satu Atap Ile Ape Timur, Kabupaten Lembata, Felisianus Keko (16), nyaris mengakhiri hidupnya dengan cara menenggak obat pembasmi rumput.
Baca: Tak Tahan Malu Dikatai Gurunya, Keko Minum Cairan Pembasmi Rumput
Korban melakukan aksinya itu karena tak mampu menanggung malu atas hinaan ibu gurunya, BB, saat pelajaran Bahasa Indonesia.
Untung Felisianus sempat memuntahkan pembasmi rumput yang ia tenggak sehingga nyawanya masih sempat diselematkan.