Seorang Mahasiswa di Kupang Bunuh Diri dengan Cara Ini, Ibunya Yosefina da Silva Histeris
Ny. Josefinaberteriak histeris saat melihat anak bungsunya, Jenedi Lopes Mau (25), tergantung pada seutas selang warna putih
Penulis: Julius Akoit | Editor: Agustinus Sape
POS KUPANG. COM, OELAMASI - Ny. Josefina Dasilva (57) terkejut lalu berteriak histeris saat melihat anak bungsunya, Jenedi Lopes Mau (25), tergantung pada seutas selang warna putih yang menjerat lehernya di lopo (rumah bulat, Red), persis di belakang rumah induk, Kamis (27/4/2017) sekitar pukul 03.30 Wita.
Teriakan histeris Ny. Dasilva membangunkan warga RT 17 RW 06 di Komplek Satuan Pemukiman (SP) 40, Desa Oefafi, Kecamatan Kupang Timur, Kabupaten Kupang.
Salah satu paman korban yang ditemui di rumah duka, Kamis (27/4/2017) sore, mengatakan, korban adalah anak bungsu dan satu-satunya anak laki-laki dari tiga bersaudara.
"Rencanannya tahun depan mau wisuda. Dia kuliah di STIE Oemathonis di Kupang," jelasnya, menolak namanya dikorankan.
Keluarga, lanjutnya, merasa sangat terpukul dan merasa kehilangan. Sebab, sebagai anak laki-laki satu-satunya, sangat diharapkan untuk menjadi tulang punggung membantu orangtua mencari nafkah.
Pantauan Pos Kupang, rumah duka yang terletak di Satuan Pemukiman (Resettlement) 40, persis di belakang gedung Sekolah Alkitab, dipenuhi para pelayat.
Rumah korban yang mungil dan sederhana dikelilingi pohon mangga di halaman rumah. Lopo tempat korban gantung diri cuma berjarak dua meter dari pintu belakang rumah induk, persis di samping dapur. Ada balai-balai tempat berbaring di lopo itu.
Juga empat buah kursi plastik. Lopo itu telah dikelilingi garis polisi warna kuning. (*)
Keluarga Tolak Otopsi
Kapolres Kupang, AKBP Adjie Indra Dwiatma, S.IK, melalui Kasat Reskrim, Iptu Simson L Amalo, S.H, Kamis (27/4/2017), siang, menjelaskan, keluarga korban menerima kematian itu sebagai takdir dan karena itu menolak melakukan otopsi.
Mengenai kronologi peristiwa bunuh diri itu, Amalo menuturkan, pada Kamis pagi sekitar pukul 03.30 Wita, ibu kandung korban, Ny. Josefina Dasilva terbangun dari tidur dan hendak buang air ke kamar mandi.
Ny. Dasilva membuka pintu belakang rumah induk hendak ke kamar mandi yang terletak di samping timur dapurnya. Namun matanya samar melihat orang tergantung pada langit-langit rumah bulat (lopo) di belakang rumah induk.
"Ia mendekat dan melihat orang yang tergantung dengan selang menjerat lehernya adalah anak kandungnya sendiri. Ia pun berteriak histeris sehingga membangunkan seisi rumah dan para tetangga," jelas Amalo.
Mendengar teriakan itu, ipar korban bernama Gazper Fernandes de Auroju (31) terbangun dari tidur. Karena panik, ia mencabut parang dan memotong tali selang putih yang menjerat korban. Namun ternyata korban sudah meninggal dunia.
Korban, kata Amalo, hendak dibawa ke RS Bhayangkara, namun keluarga menolak melakukan otopsi untuk menyelidiki lebih lanjut penyebab kematian korban.
"Namun dari keterangan saksi di TKP, lidah korban menjulur keluar dan tanda-tanda lainnya sebagaimana ditemukan pada orang yang bunuh diri. Tidak ada tanda-tanda kekerasan" jelas Amalo.
Tentang motif korban bunuh diri, Amalo mengatakan, masih dalam penyelidikan.
Namun, lanjutnya, dari informasi yang dihimpun polisi di TKP, korban diduga bunuh diri karena stres dan malu menggadaikan sepeda motornya tanpa diketahui orangtuanya. Kedua orangtua korban belum bisa diwawancari karena masih shock. (*)