Ancaman ISIS

Begini Sulitnya Merebut "Jantung Kekhalifahan" ISIS di Raqqa

Editor: Alfred Dama
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pasukan SDF bersiaga di desa Hazima sebelah utara kota Raqqa, Suriah sebelum meluncurkan serangan terhadap kota yang diduduki ISIS itu.(DELIL SOULEIMAN / AFP)

Insiden seperti ini bisa terjadi dua atau tiga kali dalam sehari, sering kali lebih dari itu.

Yang juga sering datang tiba-tiba adalah peluru dari para penembak jitu ISIS, seperti yang dialami wartawan BBC dan satu unit pejuang SDF saat berada di satu gedung.

Dari arah depan terdengar tembakan beruntun dan seseorang berteriak, "Awas penembak jitu!"

Terowongan rahasia

Salah seorang pejuang perempuan SDF dengan sigap merebah dan dengan senjata laras panjang ia memuntahkan peluru ke arah posisi penembak jitu ISIS.

Perempuan ini bernama Delilah, mahasiswi jurusan keperawatan namun sekarang bergabung sebagai penembak jitu SDF.

"Ketika peluru mengenai sasaran dan menewaskan musuh, saya merasa sangat bahagia," kata Delilah dengan senyum lebar kepada BBC.

"Ini menambah semangat dan menambah kekuatan kami." "Kami melindungi kawan dan warga kami," katanya.

Ketika BBC dan unit SDF bergerak perlahan ke pusat kota, mereka bertemu dengan unit SDF lain yang baru saja selesai bertugas pada malam sebelumnya.

Mereka bertempur semalaman melawan ISIS yang melancarkan serangan dari jaringan terowongan rahasia.

"Mereka mengepung kami. Mereka menembak dari segala arah," kata seorang pejuang Arab bernama Mashuk.

"Mereka menangkap salah seorang anggota kami, namun kami berhasil mendapatkannya kembali," kata Mashuk.(BBC Indonesia)

Berita Terkini