Laporan Wartawan Pos Kupang, Frans Krowin
POS-KUPANG.COM, LEMBATA -- Markus Tlupun, pemuda tanggung yang sehari-harinya tinggal di Waikomo, Kelurahan Lewoleba Barat, Kabupaten Lembata, meninggal dunia karena kerasukan.
Konon Markus dirasuki arwah ibunya Theresia Koban bersama arwah penasaran lainnya.
Kematian Markus karena kesurupan, menghebohkan masyarakat Lewoleba umumnya.
Sebab kasus itu merupakan yang pertama kali terjadi dan aneh, seseorang bisa meninggal dunia karena kesurupan selama berhari-hari.
Kasus meninggalnya Markus Tlupun itu dibenarkan oleh ayahnya, Dominikus Higo Tlupun, ketika ditemui POS-KUPANG.COM, Rabu (5/4/2017).
“Benar, anak saya semata wayang itu meninggal karena kerasukan selama tiga hari berturut-turut,” ujarnya.
Adapun hari-hari kritis yang dialami anaknya Markus, adalah Sabtu, Minggu dan Senin (1-3/4/2017).
Pada Sabtu, korban mulai kesurupan dan kondisi itu berlangsung sampai maut datang menjemput pada Senin (3/4/2017) pukul 11.30 Wita.
Selama Markus Tlupun kerasukan sejak Sabtu – Senin (1-3/4/2017), selama itu pula Markus tidak tidur sedikit pun baik siang maupun malam hari.
Matanya merah, tatapannya liar.
Markus juga bicara tak karuan.
Sempat dijamah dua orang pintar, tapi tanpa hasil.
Markus tetap kesurupan hingga ajal datang menjemput.
Dominikus Higo Tlupun menuturkan kisah tragis yang menimpa anaknya itu berawal saat korban berziarah ke makam ibunya di Lamahora, Kelurahan Lewoleba Timur, Lembata, Jumat (31/3/2017).