Sueg, Nikmatnya Jajanan Kampung di Penglipuran

Editor: Rosalina Woso
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sueg, Jajanan Kampung di Penglipuran, Bangli, Bali.

Selanjutnya dikukus beberapa menit hingga terlihat empuk dan matang. Tahap akhir ditaburi parutan kelapa dan ditambah gula aren cair atau bisa juga dengan gula pasir sebagi pemanis. "Sueg paling enak dimakan setelah matang, karena masih hangat-hangat," imbuhnya.

Selain memiliki rasa yang enak, Sueg juga memiliki "tantu" atau anti terhadap gangguan ternak babi yang hidup di sekitaran tanaman. Karena tanamannya bersentuhan langsung dengan babi, maka dipercaya umbi Sueg akan membuat gatal bagi yang mengkonsumsinya.

Tanaman Sueg bisa tersebar di Bali, namun tidak semua bisa dikonsumsi. Khusus batang berwarna keunguan, sangat dianjurkan untuk tidak diolah dijadikan jajanan apa pun.
Jajanan Sueg, jajanan musiman ini akan bisa dijumpai di pertengahan tahun antara Juni hingga Juli.

Pengunjung yang kebetulan berada di kawasan desa wisata Penglipuran bisa beruntung bertemu dengan pedagangnya yang biasanya menjajakan mulai beranjak selepas pagi.

Mereka yang berjualan dengan mengusung nampan di kepala dari rumah ke rumah, menyambangi setiap penghuni rumah yang ada di kawasan Desa Penglipuran. Satu porsi cukup dengan Rp 2.000 yang dikemas dalam daun pisang.

Dengan menikmati jajanan khas ini, kunjungan di Desa Penglipuran, Kabupaten Bangli akan semakin lengkap. Wisatawan berada di sudut desa yang masih terjaga keasriannya, sambil menghirup udara segar di ruang terbuka. (Kompas.Com)

Berita Terkini