Laporan Wartawan Pos Kupang, Apolonia Matilde Dhiu
POS KUPANG.COM, JOGJAKARTA -- Kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak di Indonesia terus meningkat dari tahun ke tahun. Namun, ini adalah fenomena gunung es, karena masih banyak kasus kekerasan yang tidak terdata dan terekspos.
Hal ini disamapikan Deputi Partisipasi Masyarakat, Kementrian PPPA, Ernie , dalam Temu Nasional Puspa Tahun 2016 di Hotel Royal Amborrukmo Jogyakarta, Senin (30/5/2016).
Ia mengatakan, data menunjukkan bahwa jumlah perempuan Imdonesia adalah 49,75 persen dari jumlah penduduk di Indonesia dan jumlah anak adalah sepertiganya.
Usia produktif utk perempuan 65,71 persen (15-65 tahun).
Ia mengatakan, dengan data yang ada, masih banyak perempuan dan amak yang hidupnya terbelakang dan mengalami kekerasan seksual dan perdagaangan manusia.
Ernie mengajak semua elemen tenaga profesional, riset, akademisi, dunia usaha, media, organisasi masyarakat atau LSM utk sama-sama bekerja mengakhiri kasus kekerasan terhadap perempuan
Selama ini strategi yang dilakukan Kementrian PPPA adalah pencegahan, penanganan dan reintegrasi atau pemberdayaan.
Ia juga mengajak semua pihak untuk bekerja sama bersama Kementrian PPPA utk mensukseskan program Three End yakni mengakhiri kekerasan terhadap perempuan dan anak, mengkahiri perdagangan manusia dan mengakhir ketidakadilan akses ekonomi untuk perempuan. (*)