Di Hari Kebebasan Pers Dunia, UNESCO Desak Semua Negara Buka Akses Informasi Publik

Editor: Alfred Dama
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Direktur Jenderal UNESCO, Irina Bokova, menyampaikan pidato dalam pembukaan perayaan World Press Freedom Day (WPFD) atau Hari Kebebasan Pers Dunia 2016 di Helsinki, Finlandia, Selasa (3/5/2016). WPFD 2016 berlangsung pada 3-4 Mei 2016 dan dihadiri ribuan delegasi dari berbagai negara.

Pengamat media Ade Armando menjelaskan, keterbukaan informasi sebaiknya juga diimbangi dengan peningkatan pengelolaan media sehingga menempatkan kepentingan publik sebagai prioritas utama.

Ade yang ditemui di Helsinki, Selasa siang waktu setempat, menyebut sistem pengelolaan lembaga penyiaran publik di Eropa sebagai contoh yang bagus. Menurut dia, keberadaan lembaga penyiaran publik di Eropa, terutama Eropa bagian barat, tidak untuk mencari keuntungan.

"Iya itu (laporan jurnalistik mendalam) bisa dilakukan karena Eropa punya sistem public broadcasting yang bagus, terutama di Eropa barat. Memang tujuannya bukan mencari uang kerena bisa didanai negara. Sehingga, mereka bisa mudah membuat laporan-laporan mendalam itu," ujar Ade Armando setelah menjadi pembicara salah satu sesi World Press Freedom Day 2016.

Baginya, Indonesia memiliki pers yang bebas, namun sayangnya kebebasan itu berorientasi komersial.

(F.X. Lilik, Jessica Damiana, dan Annisa Meidiana dari Universitas Multimedia Nusantara, melaporkan dari Helsinki untuk Kompas.com)

Ikuti terus berita-berita terkini dan menarik dari http://pos-kupang.com  atau http://kupang.tribunnews.com

Like Facebook www.facebook.com/poskupang
Follow Twitter https://twitter.com/poskupang

Berita Terkini