LIPSUS

Guru Masih Sulit Menilai Siswa

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Selain itu, cara berseragam mereka juga sudah lebih rapi. Proses KBM di kelas juga saya lihat sudah tidak didominasi oleh guru lagi. Para siswa sudah terbiasa berdiskusi dan presentase di depan kelas. Hal ini sangat baik untuk melatih kepercayaan diri mereka saat tampil di depan umum nantinya," ungkap Bire.

Mengenai kendala dalam penerapan kurikulum K13, ketiganya mengeluhkan keterlambatan pengiriman buku dan jumlah buku yang terbatas sehingga harus pengadaan lagi menggunakan dana BOS.

"Aduh! tahun pertama menggunakan Kurikulum K-13 kami dihadapkan pada masalah keterlambatan buku dan jumlah buku yang jauh dari kata mencukupi. Tidak hanya itu, pemahaman guru mata pelajaran tentang K-13 yang belum memadai membuat tahun pertama penerapannya berjalan cukup sulit. Namun di tahun kedua dan ketiga ini, kami rasa sudah semakin baik," ujar Dethan.

"Para guru sudah memahami dengan baik tentang K-13. Sisa distribusi buku K-13 yang masih saja terlambat dan kurang. Tahun ini untuk kelas XII buku wajib siswa K- 13 baru tiba di sekolah bulan Oktober 2015. Selain itu untuk buku wajib kelas X kita masih kekurangan 200 buku dan kelas XI kekurangan 100 buku," ungkap Dethan.

Keterlambatan dan kekurangan buku wajib siswa juga dialami di SMA Katolik Giovanni Kupang. Untuk kelas X dan XI SMAK Giovanni masih kekurangan 10 buku wajib siswa. Sedangkan kelas XII mengalami keterlambatan pengiriman buku wajib siswa hingga bulan Oktober 2015.

Di SMAN 4, buku wajib yang kurang disiasati dengan melakukan pengadaan dengan dana BOS. "Untuk kelas XII sama sekali kita tidak mendapatkan buku wajib siswa karena adanya kesalahan data administrasi yang mengatakan sekolah kami merupakan sekolah mandiri. Baru bulan November 2015 kita melakukan pengadaan dengan menggunakan dana BOS untuk buku wajib siswa. Hal ini jelas sangat mengganggu proses KBM dan persiapan para siswa kelas XII dalam menghadapi UAN tahun ini," ungkapnya.

Kepala SMAN 1 Kupang, Bapa Muda, mengatakan, pada prinsipnya sekolahnya siap melaksanakan K-13. Kurikulum ini, katanya, pernah dilaksanakan satu semester.

"Semua insfrastruktur di sekolah ini siap karena guru juga pernah mendapat bimbingan teknis mengenai pelaksanaan K-13," katanya. (yel/din/ira)

Berita Terkini