Narkoba

Pilot Positif Gunakan Narkoba, BNN Telusuri Motifnya

Editor: Dion DB Putra
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Komjen Budi Waseso (kiri)

POS KUPANG.COM, JAKARTA - Penggunaan narkoba oleh awak penerbangan dinilai membahayakan penerbangan.

Namun, risiko ini seolah diabaikan SH (34), pilot yang ditangkap Badan Narkotika Nasional saat tengah pesta narkoba di sebuah apartemen di Tangerang, Selasa (22/12/2015).

SH ditangkap bersama dengan dua awak penerbangan lainnya. Entah apa yang mendorong para awak penerbangan itu menggunakan narkoba.

Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Komisaris Jenderal Budi Waseso masih menyelidiki motif penggunaan narkoba oleh pilot SH dan dua awak penerbangan lainnya tersebut.

"Mohon sabar, nanti akan kita ungkap utuh," kata Waseso, Rabu (23/12/2015) di Kantor BNN.

Akibat perbuatannya, SH dipecat dari maskapai tempatnya bekerja. Kementerian Perhubungan juga mencabut lisensi SH sebagai pilot. (Baca: Buwas Ingatkan Bahayanya Pilot Menggunakan Narkoba)

Menurut Waseso, BNN masih melakukan pemeriksaan laboratorium untuk mengungkapkan lebih jauh motif penggunaan narkoba oleh SH.

"Nanti kita lihat dari hasil pemeriksaan karena ada pemeriksaan psikologi, kesehatan, dari medis juga dilakukan," ujar pria yang dikenal dengan nama Buwas ini.

Namun, menurut Buwas, ada banyak hal yang mengakibatkan seseorang menggunakan narkoba.

Buwas lantas menyebut pergaulan yang salah sebagai salah satu faktor pendorong seseorang menggunakan narkoba.

"Banyak hal, bisa karena pemahaman yang salah, faktor lingkungan bisa, karena ingin dianggap dia modern bisa juga, karena pergaulan bisa juga, jadi banyak faktor," ujar Buwas.

"Tetapi kita enggak bisa menduga-duga (kenapa SH memakai narkoba). Nanti ini kita sedang melakukan penelusuran dan pemeriksaan kenapa dia menggunakan itu," sambung dia.

Jenderal polisi yang pernah menjabat Kepala Badan Reserse Kriminal Polri ini menyampaikan ciri-ciri seseorang yang menggunakan narkoba. (Baca: Pilot, Pramugara, dan Pramugari yang Tertangkap BNN Positif Narkoba)

Menurut dia, hal itu bisa terlihat dari perubahan sikap seseorang tersebut. Ada yang dapat dengan mudah dikenali karena telah menajdi pemakai akut, namun ada pula yang sulit diketahui dari perubahan sikapnya.

"Macam-macam, tergantung apa yang dia gunakan, yang sebenarnya bisa tahu (makai atau tidak) itu teman dekat yang melihat (perubahan) kebiasan. Tadi ceria dia diam, tadinya terbuka jadi tertutup, tadinya tidak sensitif jadi sensitif," tutur Buwas.

Ia pun mengimbau masyarakat untuk tidak mencoba-coba narkoba. "Jangan profesi itu diciderai begini. Apa pun namanya, penggunaan narkoba tidak ada untungnya," ujar Buwas.

Berita Terkini