4. Jerman
Dengan rata-rata 49 pekerja seks per 10.000 wanita, Jerman memiliki kebijakan yang terbuka terhadap industri pelacuran.
Tidak seperti negara-negara Uni Eropa yang lain, pelacuran merupakan satu industri yang sangat luas, sistematis, dan dibenarkan hukum Jerman.
Bahkan, sebuah survei menunjukkan lebih 60 persen wanita Jerman pernah curang terhadap pasangan mereka.
5. Prancis
Perancis adalah satu-satunya negara yang terbuka dengan anak-anak dalam urusan seksual, sehingga memungkinkan pemerintah menempatkan batas umur bagi menonton film yang menampilkan seks ganas, Fifty Shades Of Grey, adalah 12 tahun.
6. Norwegia
Dalam daftar ini, Norwegia merupakan negara yang paling protektif sekali terhadap pekerja seksnya. Larangan aktivitas jual-beli seks yang diberlakukan sejak tahun 2009 menyulitkan pelacur untuk mendapatkan pelanggan, namun masyarakat Norwegia bersikap terbuka dalam memilih pasangan seks mereka.
7. Belgia
Mayoritas rakyat Belgia memiliki keahlian dalam situs dan komunitas 'menemukan cinta'di Internet. Bahkan, mereka juga lebih nyaman berada dalam hubungan terbuka dan gemar bertukar pasangan.
Curang dalam sebuah hubungan percintaan juga tidak menjadi hal yang terlalu besar untuk mereka.
8. Spanyol
Tak dipungkiri, wanita-wanita Spanyol rata-ratanya cantik dan seksi. Jadi, meskipun Spanyol adalah sebuah negara yang memiliki pegangan Kristen Katolik yang kuat, harga bordilnya adalah antara yang paling tinggi di Eropa.
Baru-baru ini, pengadilan memutuskan bahwa PSK di Spanyol bakal berhak untuk memiliki hak-hak pekerja dan mampu untuk menuntut tunjangan pengangguran setelah tidak lagi bekerja.
9. Inggris