Kota Kupang Terkini
Tersulut Semangat Cinta Negeri, Siswa SD Tampil Membanggakan di Event Budaya Fatululi
Mereka tampil mengenakan kain tenun khas Nusa Tenggara Timur, memancarkan semangat lokal yang bersinar di antara riuh pasar.
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Tari Rahmaniar Ismail
POS-KUPANG.COM, KUPANG -- Halaman Pasar Oebobo meriah dengan adanya Event Budaya Kelurahan Fatululi yang diselenggarakan 21 Agustus 2025.
Halaman Pasar Oebobo bukan sekadar tempat bertemunya penjual dan pembeli melainkan berubah menjadi panggung kecil tempat anak-anak bangsa menyalakan bara semangat cinta tanah air melalui suara-suara polos namun menggetarkan.
Dalam Event Budaya Kelurahan Fatululi, lima siswa perwakilan dari lima Sekolah Dasar berdiri di atas panggung bukan sekadar menyampaikan pidato, tapi menyuarakan nurani kecil bangsa yang tak ingin melupakan akar budayanya.
SD Dian Harapan, SD Negeri Oebobo 1, SD Inpres Oebobo 1, SD Inpres Bertingkat Oebobo 2, dan SD Bouyent Montessori School semuanya menghadirkan para siswa terbaik yang berbicara dengan penuh keberanian, membahas tentang pentingnya menjaga budaya, merawat kebersihan negeri, dan menolak kebencian di tanah sendiri.
Baca juga: Event Budaya di Kelurahan Fatululi Kota Kupang Resmi Digelar
Mereka tampil mengenakan kain tenun khas Nusa Tenggara Timur, memancarkan semangat lokal yang bersinar di antara riuh pasar.
Sorak-sorai dan tepuk tangan membanjiri setiap akhir pidato, seolah alam pun mengamini semangat mereka.
Salah satu momen paling membekas datang dari Fajria Kaida Bala, siswi kelas 6 SD Inpres Oebobo 1.
Dengan suara tegas namun penuh haru, ia membawakan pidato bertema "Indonesiaku, Rumah Kita Bersama".
Pidato yang ia siapkan selama dua minggu itu menjadi seruan tulus agar bangsa ini tidak saling membenci.
“Kita ini saudara. Indonesia ini rumah kita jangan ada benci, jangan ada iri. Kita harus saling jaga,” ujar Fajria saat diwawancarai POS-KUPANG.COM, Kamis (21/8/2025).
Kata-kata Fajria menggugah banyak hati. Di antara kerumunan, beberapa orang tua tampak menyeka air mata. Bukan karena sedih, tetapi karena haru melihat bahwa harapan untuk masa depan bangsa masih hidup dalam suara anak-anak kecil.
Pujian datang dari juri acara Herlin Junina, yang tak kuasa menyembunyikan kekagumannya.
“Saya yakin anak-anak yang berdiri di sini telah mengalahkan mama-mama di rumah. Mereka menguasai panggung, menyampaikan pesan dengan berani. Ini luar biasa. Dan saya harap, apapun hasilnya nanti, kalian tidak berhenti hari ini.” ungkapnya.
Herlin juga menekankan pentingnya mengasah karakter sejak dini.
“Pidato bukan sekadar bicara. Ini tentang menyuarakan nilai, tentang menggetarkan hati orang lain,” ungkapnya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.