Kota Kupang Terkini

Lurah Nefonaek Ungkap Program Unggulan hingga Raih Juara 1 Lomba Kebersihan Antar Kelurahan

Program ini menjadi salah satu solusi utama untuk mengatasi persoalan sampah yang selama ini menumpuk dan tidak terkelola dengan baik.

Penulis: Ray Rebon | Editor: Oby Lewanmeru
POS-KUPANG.COM/RAY REBON
PROGRAM UNGGULAN - Lurah Nefonaek, Josephina N. Ungirwalu, menuturkan bahwa keberhasilan ini ditopang oleh program unggulan yang menjadi andalan mereka, yaitu Bank Sampah. 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Ray Rebon

POS-KUPANG.COM, KUPANG - Kelurahan Nefonaek, Kecamatan Kota Lama, Kota Kupang sukses menorehkan prestasi membanggakan dengan meraih Juara 1 Lomba Kebersihan Antar Kelurahan.

Prestasi ini tidak datang begitu saja, melainkan berkat sejumlah inovasi, kerja sama erat antara pemerintah kelurahan dengan masyarakat, serta dukungan berbagai pihak yang peduli terhadap kebersihan lingkungan.

Lurah Nefonaek, Josephina N. Ungirwalu, menuturkan bahwa keberhasilan ini ditopang oleh program unggulan yang menjadi andalan mereka, yaitu Bank Sampah. 

Program ini menjadi salah satu solusi utama untuk mengatasi persoalan sampah yang selama ini menumpuk dan tidak terkelola dengan baik.

Baca juga: Juara 2 Lomba Kebersihan, Batuplat Kucurkan Hadiah Tunai untuk APEL BERSIH dan BCL

"Salah satu keunggulan kelurahan kami karena adanya Bank Sampah," ujarnya kepada POS-KUPANG.COM, Selasa 19 Agustus 2025 diruang kerjanya.

Selain Bank Sampah, Kelurahan Nefonaek juga memiliki Pos Pemantauan Darurat Sampah yang dilengkapi dengan kamera CCTV. 

Pos ini, kata Josephina dibentuk atas inisiatif Ketua RW 07 bersama masyarakat, untuk mengantisipasi masuknya sampah liar yang dititipkan warga dari dalam maupun luar wilayah.

"Dengan adanya pos pemantauan darurat sampah ini, tidak ada lagi sampah yang bertebaran liar. Semua lokasi yang awalnya menjadi tempat pembuangan liar kini sudah bersih," kata Josephina.

Josephina mengaku bahwa meskipun Nefonaek merupakan kelurahan yang berada di wilayah pinggiran Kota Kupang dan masih memiliki banyak keterbatasan sarana prasarana, semangat gotong royong dan kolaborasi menjadi kunci keberhasilan mereka. 

Saat ini, kata Josephina Kelurahan Nefonaek memiliki dua kontainer sampah yang dibagi di enam wilayah RW. Namun, mereka belum memiliki kendaraan pengangkut sampah setelah motor sampah yang pernah dimiliki rusak dan dikembalikan ke DLHK.

Baca juga: Kelurahan Nefonaek Juara I Lomba Kebersihan Antarkelurahan se-Kota Kupang

Kondisi itu tidak membuat pemerintah kelurahan menyerah. Sebaliknya menurut Josephina, mereka memaksimalkan dukungan dari berbagai pihak. 

Salah satunya, PLAN International yang hadir memberikan sosialisasi, edukasi, hingga bantuan timbangan sampah dan buku tabungan bagi warga yang menjadi nasabah bank sampah. 

Dukungan lain datang dari DPRD Kota Kupang yang membantu penyediaan tujuh unit gerobak sampah. 

Sementara itu menurut Josephina, peran RT/RW, LPM, karang taruna, kelompok difabel, komunitas parhoreb, susteran, hingga kelompok kafe dan kantin juga sangat signifikan dalam mendukung gerakan kebersihan ini.

"Keterbatasan sarana tidak menyurutkan semangat kami. Dengan adanya bank sampah serta inovasi para RW yang bekerja sama dengan DLHK, volume sampah hingga saat ini bisa teratasi," ungkap Josephina.

Sejak resmi berdiri pada Agustus 2024, Bank Sampah Nefonaek menunjukkan hasil nyata dalam menekan volume sampah yang masuk ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA). 

Untuk saat ini, kata Josephina lebih dari 11 ton sampah plastik bernilai ekonomis berhasil dikumpulkan, dengan nilai lebih dari Rp 17 juta. 

Hingga kini, bank sampah tersebut sudah memiliki sekitar 100 nasabah dari lima kelompok besar, yakni kelompok difabel, parhoreb, susteran, RT/RW, serta kelompok kafe dan kantin.

"Mekanisme bank sampah ini sederhana namun berdampak besar. Warga memilah sampah dari rumah, terutama sampah plastik bernilai ekonomis, lalu menimbangnya di bank sampah," ujarnya.

Dari hasil penimbangan itu, warga mendapat catatan pada buku tabungan yang bisa diuangkan. Dengan sistem ini, rumah tangga menjadi lebih bersih dan masyarakat mendapat keuntungan ekonomi.

"Contohnya, warga yang memilah dan menimbang sampah plastik bisa membawa pulang uang dari hasil pemilahan tersebut. Jadi selain menjaga kebersihan, mereka juga terbantu secara ekonomi," jelas Josephina.

Program penanganan sampah di Kelurahan Nefonaek bahkan menarik perhatian kelurahan lain. Beberapa sudah meminta agar Kelurahan Nefonaek berbagi pengalaman, memberikan edukasi, dan menyampaikan strategi pengelolaan sampah yang efektif.

"Hingga saat ini sudah ada beberapa kelurahan minta kami untuk edukasi dan sosiliasi untuk mereka. Kami harus berbagi program-program kami ini dengan kelurahan lain, agar bersama-sama menangani sampah dalam mendukung program Pak Wali Kota dan Ibu Wakil Wali Kota," katanya.

Meski demikian, Josephina mengakui bahwa kesadaran masyarakat belum sepenuhnya merata. 

"Kami akui hingga saat ini belum 100 persen warga sadar akan pentingnya menangani sampah. Tapi kami akan terus edukasi dan sosialisasi agar mereka sadar dan mau bersama-sama memerangi sampah ini," tegasnya.

Prestasi meraih Juara 1 Lomba Kebersihan Antar Kelurahan membuat Kelurahan Nefonaek berhak atas hadiah pembinaan sebesar Rp 1 miliar. 

Dana tersebut, kata Josephina, akan dimanfaatkan untuk pembangunan dan peningkatan fasilitas umum yang bermanfaat bagi masyarakat luas.

"Hadiah ini akan kami gunakan untuk fasilitas umum agar masyarakat bisa merasakan langsung manfaat dari penghargaan yang kami terima," tandasnya. (rey)

Ikuti Berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS    

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved