Kota Kupang Terkini
Lurah Nefonaek Ungkap Program Unggulan hingga Raih Juara 1 Lomba Kebersihan Antar Kelurahan
Program ini menjadi salah satu solusi utama untuk mengatasi persoalan sampah yang selama ini menumpuk dan tidak terkelola dengan baik.
Penulis: Ray Rebon | Editor: Oby Lewanmeru
"Keterbatasan sarana tidak menyurutkan semangat kami. Dengan adanya bank sampah serta inovasi para RW yang bekerja sama dengan DLHK, volume sampah hingga saat ini bisa teratasi," ungkap Josephina.
Sejak resmi berdiri pada Agustus 2024, Bank Sampah Nefonaek menunjukkan hasil nyata dalam menekan volume sampah yang masuk ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA).
Untuk saat ini, kata Josephina lebih dari 11 ton sampah plastik bernilai ekonomis berhasil dikumpulkan, dengan nilai lebih dari Rp 17 juta.
Hingga kini, bank sampah tersebut sudah memiliki sekitar 100 nasabah dari lima kelompok besar, yakni kelompok difabel, parhoreb, susteran, RT/RW, serta kelompok kafe dan kantin.
"Mekanisme bank sampah ini sederhana namun berdampak besar. Warga memilah sampah dari rumah, terutama sampah plastik bernilai ekonomis, lalu menimbangnya di bank sampah," ujarnya.
Dari hasil penimbangan itu, warga mendapat catatan pada buku tabungan yang bisa diuangkan. Dengan sistem ini, rumah tangga menjadi lebih bersih dan masyarakat mendapat keuntungan ekonomi.
"Contohnya, warga yang memilah dan menimbang sampah plastik bisa membawa pulang uang dari hasil pemilahan tersebut. Jadi selain menjaga kebersihan, mereka juga terbantu secara ekonomi," jelas Josephina.
Program penanganan sampah di Kelurahan Nefonaek bahkan menarik perhatian kelurahan lain. Beberapa sudah meminta agar Kelurahan Nefonaek berbagi pengalaman, memberikan edukasi, dan menyampaikan strategi pengelolaan sampah yang efektif.
"Hingga saat ini sudah ada beberapa kelurahan minta kami untuk edukasi dan sosiliasi untuk mereka. Kami harus berbagi program-program kami ini dengan kelurahan lain, agar bersama-sama menangani sampah dalam mendukung program Pak Wali Kota dan Ibu Wakil Wali Kota," katanya.
Meski demikian, Josephina mengakui bahwa kesadaran masyarakat belum sepenuhnya merata.
"Kami akui hingga saat ini belum 100 persen warga sadar akan pentingnya menangani sampah. Tapi kami akan terus edukasi dan sosialisasi agar mereka sadar dan mau bersama-sama memerangi sampah ini," tegasnya.
Prestasi meraih Juara 1 Lomba Kebersihan Antar Kelurahan membuat Kelurahan Nefonaek berhak atas hadiah pembinaan sebesar Rp 1 miliar.
Dana tersebut, kata Josephina, akan dimanfaatkan untuk pembangunan dan peningkatan fasilitas umum yang bermanfaat bagi masyarakat luas.
"Hadiah ini akan kami gunakan untuk fasilitas umum agar masyarakat bisa merasakan langsung manfaat dari penghargaan yang kami terima," tandasnya. (rey)
Ikuti Berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.