NTT Terkini
Kebakaran Gedung Arsip BPMP NTT, Damkar Kota Kupang Habiskan 80.000 Liter Air
Anggota Regu 3 Damkar Kota Kupang, Adit Edon, menceritakan kronologi kejadian saat ditemui di kantor Damkar Kota Kupang.
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Eugenius Suba Boro
POS-KUPANG.COM, KUPANG — Kebakaran hebat melanda Gedung Arsip Badan Penjaminan Mutu Pendidikan (BPMP) Nusa Tenggara Timur (NTT) di Kota Kupang pada Rabu (13/8/2025) siang.
Api melahap habis seluruh bangunan arsip dan merambat hingga menghanguskan kantin pegawai.
Tidak ada korban jiwa, namun peristiwa ini memaksa Dinas Pemadam Kebakaran atau Damkar Kota Kupang menggunakan 80.000 liter air untuk memadamkan api.
Pemadaman memakan waktu sekitar empat jam dan untuk memasok kebutuhan air, Damkar Kota Kupang menggunakan dua mobil tangki berkapasitas 5.000 liter yang masing-masing melakukan 7 kali perjalanan bolak-balik, ditambah 10.000 liter air yang ada di mobil damkar sehingga total suplai air yang digunakan mencapai 80.000 liter.
Baca juga: Dugaan Korsleting Listrik, Gudang BPMP NTT Ludes Terbakar
Anggota Regu 3 Damkar Kota Kupang, Adit Edon, menceritakan kronologi kejadian saat ditemui di kantor Damkar Kota Kupang.
Menurutnya, laporan kebakaran masuk ke Posko Damkar pada pukul 13.38 WITA dari seorang pegawai BPMP NTT yang menghubungi langsung melalui telepon.
"Begitu menerima laporan, satu menit kemudian, tepat pukul 13.39, kami yang sedang piket langsung bergerak ke lokasi menggunakan satu unit mobil komando, tiga unit mobil pemadam, dan dua unit mobil suplai ai atau mobil tangki, ” ujar Adit.
Tidak lama berselang, sekitar dua menit kemudian, regu bantuan tiba untuk memperkuat pasukan. Secara total, 35 personel Damkar Kota Kupang diterjunkan dalam operasi pemadaman ini.
Namun, tim sempat menghadapi kendala serius di awal perjalanan.
“Akses menuju lokasi melalui Jalan El Tari sedang ditutup karena pawai pembangunan. Ini membuat laju kendaraan kami terhambat,” jelasnya.
Beruntung, koordinasi cepat dengan aparat kepolisian yang bertugas di area pawai membuahkan hasil.
“Pihak kepolisian segera membuka akses jalan agar mobil damkar bisa melintas. Tanpa bantuan mereka, mungkin kami akan lebih lama tiba di lokasi,” kata Adit.
Meski akhirnya tiba di lokasi hanya tujuh menit setelah menerima laporan, petugas Damkar menghadapi tantangan lain, aliran listrik di gedung belum diputus oleh PLN. Karena risiko sengatan listrik, regu pemadam tidak bisa langsung melakukan pemadaman di area utama.
“Sambil menunggu PLN memutus arus, kami melakukan upaya blocking untuk menahan api agar tidak merambat ke bangunan lain,” ungkapnya.
Setelah listrik berhasil diputus, operasi pemadaman secara menyeluruh dimulai. Namun, kondisi gedung arsip yang penuh dengan tumpukan kertas membuat api cepat menyebar dan sulit dikendalikan.
“Begitu api membesar di gudang arsip, lidah api dengan cepat merambat ke arah kantin yang berada di satu kompleks. Proses pemadaman jadi lebih panjang,” jelas Adit.
Meski skala kebakaran besar, tidak ada korban jiwa yang dilaporkan. Namun, kerugian materil cukup signifikan karena satu gedung arsip beserta seluruh dokumen di dalamnya dan satu kantin pegawai habis terbakar. Dugaan sementara, kebakaran dipicu oleh korsleting listrik pada meteran di Gedung Arsip BPMP NTT. (uge)
Ikuti Berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.