Timor Leste
Global Inner Peace Fasilitasi Pelajar Korea Selatan Kunjungi di Timor Leste
Kunjungan ini berlangsung selama tujuh hari dan mencakup kegiatan pendidikan di beberapa perpustakaan.
POS-KUPANG.COM, DILI - Sepuluh pelajar dari Jeju Korea Selatan yang difasilitasi organisasi Global Inner Peace (GIP) melakukan kunjungan ke Republik Demokratik Timor Leste (RDTL).
Kunjungan yang berlangsung pada 13-20 Juni 2025 diisi dengan berbagai aktivitas seperti memperkenalkan buku karya peraih penghargaan Nobel Sastra, Han Kang; kunjungan ke beberapa sekolah dasar; kunjungan ke kedutaan Korea; serta kunjungan ke beberapa perpustakaan.
Adapun Global Inner Peace (GIP) merupakan organisasi nonpemerintah yang bergerak di bidang kerja sama pembangunan internasional yang berbasis di Jeju.
Organisasi ini menghubungkan Jeju dengan dunia melalui berbagai inisiatif kolaboratif yang fokus pada pendidikan, gizi, layanan kesehatan, dan bidang lainnya dalam pembangunan berkelanjutan.
Bekerja sama dengan The Good Samaritan Youth Club yang merupakan klub sukarelawan yang dipimpin oleh siswa dari berbagai sekolah internasional di Jeju, mereka menciptakan program 'Global Changemaker'.
Direktur GIP, Enkyoung Koh mengatakan bahwa program tersebut dirancang untuk memberikan pengalaman langsung kepada para anak muda di bidang kerja sama pembangunan internasional melalui partisipasi dalam kegiatan sukarelawan jangka pendek di negara yang sedang berkembang, seperti Timor Leste.
Kunjungan ini berlangsung selama tujuh hari dan mencakup kegiatan pendidikan di beberapa perpustakaan yang didirikan oleh GIP di Timor Leste.
Baca juga: Penyuluh Pertanian Timor Leste Dapat Pembekalan Pengendalian Hama Grayak
"Kami telah mendirikan delapan perpustakaan di tiga kota seperti Dili, Aileu dan Atauro. Perpustakan tersebut dibangun dengan dukungan oleh pemerintah Provinsi Jeju sebagai proyek ODA (bantuan pembangunan resmi) sejak tahun 2021," tutur Enkyoung Koh.
Ia menambahkan bahwa belum banyak buku cerita anak yang tersedia dalam bahasa lokal, yaitu Tetum. Oleh sebab itu, mereka mulai menerjemahkan beberapa buku cerita anak Korea ke dalam bahasa Tetun.
Sejak tahun 2021, sudah terdapat sekitar 450 judul buku cerita anak yang telah diterjemahkan kedalam bahasa Tetun. Hingga tahun 2025, sekitar 7.200 jilid buku telah didistribusikan ke semua perpustakaan dengan tujuan untuk mendukung literasi anak-anak Timor Leste.
"Dalam kunjungan baru-baru ini, Global Changemakers memilih salah satu buku cerita anak Korea yang berjudul Ibuku Seorang Haenyeo (penyelam wanita) sebagai buku cerita yang digunakan pada sesi membaca," lanjutnya.
Ia mengatakan bahwa alasan dipilihnya buku ini karena Jeju adalah pulau dengan budaya haenyeo yang diakui oleh UNESCO. Pulau Atauro pun juga memiliki penyelam wanita.
Dengan kesamaan ini, Koh berharap dapat membantu anak-anak terhubung lebih dekat dan mengerti makna dari program tersebut.
"Anak-anak terlihat sangat antusias dan bersemangat dengan pengalaman tersebut," imbuhnya.
Kegiatan lain yang dilakukan oleh Global Changemakers adalah berpartisipasi dan memperkenalkan buku karya peraih penghargaan Nobel Sastra, Han Kang, dalam pameran buku luar ruangan.
Pameran ini diorganisasi oleh Movimento Leitura yang merupakan salah satu komunitas membaca yang paling dikenal dan aktif di Timor Leste.
"Kami ingin memperkenalkan karya Han Kang kepada kaum muda di Timor Leste. Karya ini mencerminkan sejarah Korea yang sangat diakui nilai sastranya sehingga ia memerima penghargaan Nobel Sastra,” katanya.
Ia pun menyampaikan bahwa mengingat sejarah perlawanan Timor Leste, ia yakin para anak muda akan sangat tersentuh dengan tema dan konteks dalam buku-buku tersebut.
Direktur GIP, Eunkyoung Koh, mendonasikan buku-buku karya peraih penghargaan Nobel Sastra, Han Kang, ke Perpustakaan Xanana Gusmao Reading Room, Dili, Timor-Leste.
Baru-baru ini, GIP pun bekerjasama dengan salah satu perpustakaan di Dili yang dikenal dengan nama Xanana Gusmao Reading Room untuk menciptakan Jeju-Timor Leste Peace Children's Library.
Sebagai bentuk inisitif dari kerjasama ini, GIP mendonasikan buku karya Han Kang.
Koh pun berharap dapat menyumbangkan lebih banyak lagi buku-buku Korea setiap kali mengunjungi Timor Leste di masa depan.
Tim ini juga bekerja sama dengan KOICA (Badan Kerja Sama Internasional) untuk melaksanakan program peningkatan gizi bagi anak-anak yang mengalami kondisi gizi buruk di Timor Leste.
Mereka terus berkomitmen untuk berkontribusi pada pembangunan berkelanjutan di Timor-Leste.
"Kami sangat berharap dukungan berkelanjutan untuk program ini. Melalui program ini, kami juga berharap akan ada banyak pelajar Korea yang berkesempatan untuk terlibat dalam kegiatan-kegiatan yang bermakna, merasakan budaya yang berbeda, membangun persahabatan, dan berkembang sebagai warga global yang peduli akan sesama," kata dia. (*)
Ikuti berita POS-KUPANG.COM di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.