KKB Papua
Dua Anggota Brimob Gugur di Tangan KKB, Dianiaya Sebelum Ditembak
Keduanya, kata Kapolres, diserang KKB saat mengamankan pelaksanaan pembangunan jalan Trans Papua ruas Nabire-Paniai.
POS-KUPANG.COM, NABIRE - Kapolres Nabire AKBP Samuel Tatiratu mengungkapkan, dua personel Brimob yang gugur di Trans Nabire dianiaya sebelum ditembak.
Keduanya, kata Kapolres, diserang KKB saat mengamankan pelaksanaan pembangunan jalan Trans Papua ruas Nabire-Paniai.
Kedua anggota Brimob yang berasal dari Batalyon C Nabire yang gugur adalah Brigpol Arif Maulana dan Bripda Nelson C. Runaki.
"Kedua personel Brimob itu gugur dianiaya dan ditembak KKB saat melaksanakan pengamanan pembangunan jalan di Kilometer 126," kata Kapolres Nabire AKBP Samuel Tatiratu dikutip dari Antara.
Baca juga: Dua Anggota Brimob Gugur Ditembak KKB, Sebby Klaim Lukai Kepala dan Wajah
Dari keterangan saksi yang merupakan karyawan PT AMP Nabire, insiden itu berawal saat KKB menyerang Brigpol Arif Maulana dengan alat tajam dan kemudian menembaki Bripda Nelson C. Runaki hingga keduanya gugur.
KKB juga membawa kabur dua pucuk senjata api laras panjang jenis Ak 47 beserta peluru yang ada di dalam magasen.
Sedangkan lima orang karyawan selamat setelah sempat mengamankan diri, kata Kapolres Nabire AKBP Samuel Tatiratu.
Klaim OPM
Sebelumnya Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) mengklaim telah menewaskan dua anggota Brimob Batalyon Nabire.
Mereka dikabarkan gugur ditembak oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Jalan Trans Nabire-Enarotali, Papua Tengah pada Rabu (13/8/2025).
Dikutip dari Kompas, identitas anggota Brimob yang gugur tersebut terdiri dari Brigadir Arif Ardiansyah dan Bripda Nelson Runaki.
Keduanya diduga ditembak KKB saat sedang melakukan pengamanan perbaikan Jalan Trans Nabire-Enarotali di Kilometer 126 Siriwo.
Juru Bicara TPNPB-OPM, Sebby Sambom dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, menyebutkan bahwa kedua anggota Polri ini ditemukan dengan luka di bagian kepala dan wajah.
Baca juga: Kronologi Dua Pria Diduga KKB Aniaya Pekerja Hingga Tewas, Sempat Kejar-Kejaran
Kata Sebby, dari laporan Personel Intelijen Strategis (PIS) TPNPB-OPM dari Kilometer 100 Nabire, insiden ini membuat seluruh akses lintas Nabire menuju Dogiyai lumpuh total.
“Aparat militer Indonesia disebut tengah menguasai wilayah tersebut untuk melakukan pengejaran terhadap pelaku,” ungkapnya dalam keterangan pers yang diterima, Rabu sore.
Sementara itu, Kasatgas Hubungan Operasi Damai Cartenz, Komisaris Besar Polisi (Kombes Pol), Yusuf Sutejo menjelaskan bahwa pihaknya masih menunggu informasi resmi terkait peristiwa tersebut.
“Sabar, kami masih menunggu informasi yang A1 dari anggota yang sudah di tempat kejadian perkara (TKP),” ungkapnya dalam keterangan tertulis yang dikutip Kompas.com.
“Anggota belum bisa kirim laporan, karena di sana informasinya enggak (tidak) ada sinyal,” tutup Yusuf.
Sementara itu, akun resmi Instagram Brimob Polda Papua @brimob_poldapapua mengunggah gambar berisi ucapan duka cita atas gugurnya dua anggota Brimob itu.
Anggota Satgas Tewas
Dua bulan sebelumnya, dua anggota polisi juga tewas ditembak Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Kabupaten Puncak Jaya, Papua Tengah pada Kamis (15/5/2025).
Keduanya merupakan anggota Satgas Damai Cartenz 2025 bernama Bripda Dedi Tambunan dan Bharada Raymon Rerey.
"Dua personel Satgas Operasi Damai Cartenz-2025 dilaporkan gugur setelah kontak tembak dengan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Kabupaten Puncak Jaya, Papua Tengah," kata Kasatgas Humas Operasi Damai Cartenz Kombes Yusuf Sutejo pada Jumat (16/5/2025) lalu.
Yusuf mengajakan kontak tembak tersebut terjadi tepatnya di kawasan Kampung Usir. Saat itu, warga mendengar adanya suara tembakan di sana.
Setelah mendapat informasi, kata Yusuf, pihaknya langsung menuju lokasi untuk memburu pelaku penembakan.
Saat itu, lanjut Yusuf, kedua korban sempat dievakuasi ke RS Mulia, namun saat tiba di rumah sakit, nyawa kedua korban tak tertolong.
"Aparat gabungan saat ini masih terus nelakukan penyisiran di wilayah sekitar untuk mengamankan situasi," ungkapnya.
Lebih lanjut, Yusuf meminta agar masyarakat untuk tetap tenang dan tidak terprovokasi dalam situasi yang ada serta mendukung upaya penegakkan hukum.
"Kami juga mengajak masyarakat untuk tidak mudah terpengaruh oleh informasi yang belum jelas keberadaannya dan tetap menjaga situasi kamtibmas di Kabupaten Puncak Jaya," tuturnya. (*)
Ikuti berita POS-KUPANG.COM di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.