Kota Kupang Terkini

Ribuan Siswa SMA Negeri 6 Kupang Adakan Bakti Sosial Lintas Iman

Dalam rangka menyambut puncak perayaan Dies Natalis ke-28, SMA Negeri 6 Kupang bersama siswa menggelar bakti sosial lintas iman.

Penulis: Irfan Hoi | Editor: Apolonia Matilde
POS-KUPANG.COM/HO
BHAKTI SOSIAL LINTAS IMAN - Siswa SMAN 6 Kupang dan guru di salah satu tempat ibadah usai melakukan bakti sosial. Jumat, (8/8/2025). 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Irfan Hoi

 

POS-KUPANG.COM, KUPANG  -Dalam rangka menyambut puncak perayaan Dies Natalis ke-28, SMA Negeri 6 Kupang bersama siswa menggelar bakti sosial lintas iman

Kegiatan itu melibatkan 1.090 siswa dari kelas X, XI, dan XII, Jumat (8/8/2025). Enam lokasi menjadi sasaran kegiatan yakni lima rumah ibadah lintas agama dan lingkungan sekolah.

Lima rumah ibadah yang menjadi lokasi bakti sosial meliputi Masjid Darussalam Sikumana, Gereja Paniel Sikumana, Gereja Sta. Familia Sikumana, Vihara Puppaata Kupang, dan Pura Agung Giri Kertha Bhuwana.

Selain itu, sebagian siswa melaksanakan kegiatan bersih-bersih di lingkungan sekolah

Ketua Panitia Dies Natalis ke-28, Don Bosko Wora Tani menyebut puncak acara akan berlangsung 21 Agustus 2025. Don menyampaikan kegiatan ini tidak saja menjaga kebersihan, tetapi juga menanamkan nilai toleransi antar umat beragama di kalangan siswa.

"Kami ingin Dies Natalis tahun ini meninggalkan jejak yang bermakna. Membersihkan tempat ibadah adalah simbol membersihkan hati dan pikiran, serta membangun persaudaraan tanpa memandang perbedaan keyakinan," ujarnya.

Kepala SMAN 6 Kupang, Hendrikus Hati mengatakan, bakti sosial sengaja dilakukan untuk melatih kepedulian antar sesama. 

"Bakti sosial ini bukan sekadar sekolah. Ini agenda adalah pelajaran hidup yang
mengajarkan kepedulian, toleransi,dan kemerdekaan hati dari prasangka. Inilah makna Kurikulum Mendalam yang ingin kita wariskan bagi generasi kita," ujarnya. 

Hendrikus Hati berkata, kegiatan itu mendapat respon baik dari siswa. Pelajar sekolah itu senang terlibat dan membantu membersihkan rumah ibadah, sekalipun mereka berbeda dalam keyakinan. 

Aksi itu sebagai upaya tanggung jawab bersama menjaga tempat yang dianggap suci oleh setiap umatnya. Hendrikus Hati mengatakan, kegiatan bakti sosial ini berjalan lancar dan aman, meninggalkan kesan mendalam bagi peserta maupun pihak yang dikunjungi.

"Kegiatan hanya sehari, mungkin berlangsung namun jejaknya bisa bertahan selamanya-seperti debu yang hilang disapu,meninggalkan ruang yang bersih untuk menumbuhkan rasa," ujarnya. 

Ia mengatakan, kegiatan ini memberi pesan bahwa persaudaraan tidak dibangun di atas persamaan, melainkan di atas kesediaan untuk menerima perbedaan.

"Dan di halaman-halaman sejarah SMANSIX, Jumat pagi itu akan tercatat bukan hanya sebagai hari bakti sosial, tetapi sebagai hari ketika hati-hati muda belajar bahwa membersihkan dunia dimulai dari membersihkan diri," katanya.

Halaman
12
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved