NTT Terkini

Frids Wawo Lado dari NTT Ikut Pelatihan Juru Bicara Infrastruktur, Menko AHY Beri Apresiasi

Masyarakat Asta Cita Indonesia (MACI) mengutus Frids Wawo Lado, perwakilan dari Nusa Tenggara Timur (NTT), untuk mengikuti Bimbingan Teknis.

Penulis: Irfan Hoi | Editor: Apolonia Matilde
POS-KUPANG.COM/HO
PELATIHAN -Masyarakat Asta Cita Indonesia (MACI) mengutus Frids Wawo Lado, perwakilan dari Nusa Tenggara Timur (NTT), untuk mengikuti Bimbingan Teknis (Bimtek) Training of Trainers (ToT) Juru Bicara Infrastruktur yang digelar di Kantor Kementerian Koordinator Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Kamis (7/8/2025). 

Ia menambahkan bahwa dalam kerangka Asta Cita Presiden Prabowo Subianto, infrastruktur menjadi elemen fundamental yang tidak hanya menuntut pembangunan fisik, tetapi juga narasi publik yang kuat dan berkelanjutan.

Melalui program ini, MACI mendorong lahirnya para Juru Bicara Infrastruktur yang mampu menyampaikan informasi pembangunan secara presisi dan menjangkau masyarakat luas. 

Sementara itu, Menteri Koordinator Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), yang membuka secara resmi kegiatan tersebut, menyampaikan apresiasinya terhadap inisiatif MACI.

“Saya sangat mengapresiasi kegiatan Bimbingan Teknis Training of Trainer, Juru Bicara Infrastruktur yang diinisiasi oleh Masyarakat Asta Cita Indonesia (MACI). Inisiatif ini dipimpin oleh Bung Muhammad Zulfikar Suhardi. Saya juga turut mengapresiasi langkah ini sebagai upaya membangun komunikasi publik yang lebih kuat dan berkualitas dalam menyampaikan program pemerintah di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto,” ujar AHY.

Lebih lanjut, AHY menjelaskan bahwa komunikasi publik adalah bagian yang tak terpisahkan dari kebijakan publik. 

Menurutnya, komunikasi bisa berlangsung di mana saja, mulai dari interaksi tatap muka, ruang digital lintas platform, hingga obrolan santai di warung kopi.

“Komunikasi publik dan kebijakan publik adalah satu kesatuan yang saling menguatkan,” kata AHY.

Para peserta bimtek juga mendapatkan materi dari sejumlah menteri terkait serta para profesional di bidang komunikasi dan infrastruktur. 

Tujuannya adalah membentuk para juru bicara yang tidak hanya andal dalam menyampaikan pesan, tetapi juga mampu menjadi duta pembangunan di tengah masyarakat.

“Pemerintah tidak bisa bekerja sendirian. Untuk mewujudkan visi besar seperti Asta Cita, dibutuhkan peran aktif masyarakat sebagai ambassador yang mampu menyuarakan kebenaran, mendengarkan aspirasi rakyat, dan menjaga kepercayaan publik,” kata AHY. (fan) 

 

Ikuti berita POS-KUPANG.COM lain di GOOGLE NEWS

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved