Wisata NTT
Wisata NTT, Atraksi Magowo Libu Watu, Seruhnya Ritual Tangkap Ikan di Sumba Barat
Sumba Barat Pulau Sumba, Nusa Tenggara Timur tidak hanya memiliki alam yang indah
Penulis: Alfred Dama | Editor: Alfred Dama
POS KUPANG.COM -- Sumba Barat Pulau Sumba, Nusa Tenggara Timur tidak hanya memiliki alam yang indah .
Bidaya di wilayah ini juga unik dan eksotiik b ukan saja atraksi Pasola tetapi juga Magowo Libu Watu .
Libu Watu berada di Daerah Aliran Sungai (DAS) Welibo, Desa Welibo, Kecamatan Lamboya , Kabupaten Sumba Barat, Pulau Sumba, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Baca juga: Indahnya Pasir Putih Pantai Mananga Aba di Sumba Barat Daya Daging kelapa tersebut merupakan umpanan untuk ikan dalam kepercayaan adat Marapu di Kecamatan Lamboya.
Setelah itu, ketiga orang tersebut menebarkan jala secara berurutan ke dalam air kolam. Hal itu sebagai ritus pembukaan upacara penangkapan ikan secara massal di Libu Watu.
Baca juga: Wisata NTT, Pesona Gunng Mutis dengan Segala Eksotisme, Paduan Hutan Bonsai dan Padang
Remaja Indonesia Makin Cemas dan Kesepian Artikel Kompas.id Sementara ratusan warga lain tampak berjejer di kolam sepanjang kurang lebih 200 meter itu.
Sebagian besar warga bersiaga sambil memegang alat penangkap ikan tradisional. Laki-laki memegang jala dan wanita menenteng auta.
Auta merupakan jala yang memiliki pegangan berbentuk bulat. Pegangan itu terbuat dari bahan rotan dan kayu.
Mereka langsung menebarkan jala dan auta secara serempak setelah ritus pembukaan. Ada juga warga yang tidak memiliki alat penangkap ikan.
Mereka menangkap ikan dengan cara hajame (meraba-raba). Sementara yang lain menceburkan diri untuk hajame.
Jala yang ditebarkan secara serempak itu menjadi tontonan menarik. Semua warga menjukkan kebolehan untuk menangkap ikan.
Uniknya, hampir semua orang mendapatkan ikan. Meskipun dilakukan secara serempak di tempat yang sama.
Setiap warga yang mendapatkan ikan besar diarak dengan penuh riang oleh warga lain menuju pinggir kolam.
Mereka bergembira meskipun terik matahari terasa membakar kulit. Ikan hasil tangkapan disimpan di dalam tempat khusus yang disebut kaleku.
Setiap warga akan pulang apabila hasil tangkapannya sudah mencukupi, sesuai ketentuan adat Marapu.
Baca juga: Wisata NTT, Open Trip SpeedBoat untuk Nikmati Keindahan Labuan Bajo 1 hari
Seorang tokoh spiritual (Rato Rummata) Budaya Marapu Kecamatan Lamboya, Talo Goro (70) menjelaskan, penangkapan ikan secara massal (Magowo) di Libu Watu hanya berlangsung sekali dalam satu tahun, yaitu pada Oktober.
Purnama pertama pada Oktober merupakan awal bulan suci dalam budaya Marapu di Lamboya.
Para rato (ketua adat) berkewenangan menentukan waktu pelaksanaan magowo. Ada pun warga yang terlibat di dalam kegiatan itu adalah gabungan dari delapan suku besar di Kecamatan Lamboya.
Delapan suku tersebut adalah Anamalangta, Ubbu Teda, Marapati, Kabba, Ubbu Maleha, Welowa, Kadengara, dan Wehola.
Camat Lamboya Daud Eda Bora mengatakan, ritual unik tersebut belum diketahui oleh orang-orang di luar Pulau Sumba.
Ia berharap, ritual itu akan menjadi wisata budaya pada waktu mendatang. Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. *
Baca berita lain di Pos Kupang.com KLIK >>> GOOGLE.NEWS
Sebagian Artikel ini telah tayang di Kompas.com
Wisata NTT, 8 Destinasi Wisata Favorit Wajib Dikujungi Saat Liburan ke Manggarai |
![]() |
---|
Wisata NTT, 5 Tempat Wisata di Sumba yang Mempesona, Jadi Lokasi Syuting Film Susah Sinyal |
![]() |
---|
Wisata NTT, Inilah 5 Daya Tarik Hingga Harus Berwisata ke Pulau Sabu di NTT |
![]() |
---|
Wisata NTT, Inilah 15 Tempat Wisata Terpopuler yang Wajib Dikunjungi Saat liburan ke Sumba |
![]() |
---|
Wisata NTT, Pesona Kampung Adat Gurusina di Ngada, Disebut Kampung Adat Tertua di Flores |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.