Soeratin Cup 2025
Bintang Timur Atambua Libas Persada SBD 4-1, Mario Raden Hattrick dan Kartu Merah Warnai Laga Panas
Namun semangat Persada tak cukup membendung laju BTA. Pada menit ke-70, Gilbert membawa BTA kembali unggul 2-1 lewat sontekan jarak dekat.
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Eugenius Suba Boro
POS-KUPANG.COM, KUPANG — Drama mewarnai laga perempat final Piala Gubernur Liga Pelajar Soeratin Cup U-17 2025 antara Bintang Timur Atambua (BTA) dan Persada Sumba Barat Daya (SBD), Jumat (1/8/2025), di Stadion Oepoi Kupang.
Mario Raden menjadi bintang dengan torehan hattrick, namun harus meninggalkan lapangan lebih awal setelah diganjar kartu merah akibat selebrasi kontroversial yang memicu kericuhan di penghujung laga.
Laga berlangsung panas sejak peluit pertama dibunyikan. BTA, yang tampil sebagai juara Grup C, menghadapi Persada SBD, runner-up Grup A, dalam duel yang menentukan langkah menuju semifinal.
Pada menit ke-22, Mario Raden membuka keunggulan BTA melalui sepakan keras ke sudut gawang setelah menerima umpan terukur dari sisi kiri. Skor 1-0 bertahan hingga jeda babak pertama, meski Persada sempat mengancam lewat tendangan Ramdahni Ahmad di menit ke-25, yang berhasil diamankan oleh kiper Agustino Da Costa.
Baca juga: PS Malaka dan Citra Bakti Ngada Berbagi Poin, Lolos ke 8 Besar Soeratin Cup 2025
Memasuki babak kedua, tensi pertandingan meningkat. Persada sukses menyamakan kedudukan di menit ke-56 melalui gol spektakuler Ramdahni Ahmad dari sisi kiri lapangan. Gol ini menambah koleksi pribadi Ramdahni menjadi sembilan gol dan menjadikannya top scorer turnamen sementara ini.
Namun semangat Persada tak cukup membendung laju BTA. Pada menit ke-70, Gilbert membawa BTA kembali unggul 2-1 lewat sontekan jarak dekat.
Meski Ramdahni terus memberi tekanan lewat aksi individunya, gawang BTA tetap kokoh berkat penampilan solid Agustino Da Costa.
Puncak performa Mario Raden kembali terlihat di menit ke-85 ketika ia mencetak gol keduanya setelah mengecoh barisan belakang Persada dan melepaskan tendangan ke pojok gawang. Skor berubah menjadi 3-1.
Tak cukup sampai di situ, di menit ke-90 Mario menuntaskan hattrick-nya melalui eksekusi tendangan bebas yang sempurna. Skor 4-1 membuat para pendukung BTA bergemuruh.
Namun selebrasi Mario usai gol ketiganya menimbulkan ketegangan. Selebrasi yang dianggap provokatif memancing reaksi keras dari pemain Persada SBD. Kericuhan pun tak terhindarkan. Wasit akhirnya mengeluarkan dua kartu merah, masing-masing untuk Mario Raden dari BTA dan satu pemain Persada.
Baca juga: Kontingen PS Malaka U-17 dan Sergio FC U-17 Resmi Dilepas Menuju Soeratin Cup 2025
Dengan hatrick yang diperoleh Mario Raden ia sekarang berada diposisi kedua top scorer dibawah Ramdahni Ahmad pemain Persada SBD dengan perolehan 9 gol
Pelatih BTA Lodovikus Loi Mau menyayangkan insiden tersebut.
“Pertandingan hari ini berjalan cukup bagus, namun sempat terjadi kesalahpahaman sehingga terjadi insiden. Seharusnya wasit hanya memberikan kartu kuning karena tidak ada pemukulan, justru dia yang dipukul. Wasit harus lebih jeli dalam mengambil keputusan,” tegasnya.
Pihak BTA berencana mengajukan protes resmi atas keputusan tersebut.
"nanti kita akan ajukan surat protes, karena kartu merah initidak bisa dibiarkan" ujarnya
Meski diwarnai ketegangan, pelatih BTA mengapresiasi perjuangan Persada.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.