Wisata NTT

Jelajah dan Nikmati Pesona Kampung Cecer, Pusat Tarian Caci dan Kerangkuk Alu di Flores 

Manggarai Barat tidak hanya memiliki Labuan Bajo dan Taman Nasional Komodo .

Editor: Alfred Dama
(KOMPAS.COM/MARKUS MAKUR)
CACI -- Penari Caci saling memukul dengan cemeti atau larik. Tarian Caci ini ditampilkan di Desa Liang Ndara, Kecamatan Mbeliling, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur. 

Ini merupakan kunjungan sebuah penghargaan dari Negara Denmark untuk melihat keaslian budaya Manggarai Raya (Manggarai Barat, Manggarai dan Manggarai Timur). Baca juga: Narasi Reuni UGM Setting-an di Tengah Isu Ijazah Palsu Jokowi, Ditanggapi Sinis Projo Lihat 

 "Kami menerima dengan senang hati dan menampilkan tarian Caci, tarian Ndundu Ndake, Tarian Kerangkuk Alu. Tarian Ndundu Ndake Manggarai Barat sudah masuk rekor Muri Indonesia. Selain  itu kami menyuguhkan kekhasan pakaian adat Manggarai Raya berupa kain songke, selendang Songke serta kerajinan tangan kaum ibu dengan menganyam tikar kas Manggarai Raya," katanya. 

”Kami sangat senang atas kunjungan istimewa dari Pangeran Denmark ke kampung Cecer. Kunjungan ini memberikan semangat kepada kami masyarakat Cecer untuk terus mempertahankan warisan budaya yang baik yang sudah diberikan leluhur di kampung ini,” sambungnya. 

Warga masyarakat Kampung Cecer merasa bangga dikunjungi Pangeran Denmark bersama dengan rombongan. Warga lantas menampilkan berbagai atraksi budaya, mempromosikan kopi Tuk Bambam yang diolah secara alamiah dengan cara menumbuk kopi. 

Kopi Tuk Bambam merupakan hasil olahan dari kopi Arabika dan sejenisnya dari sekitar Kampung Cecer. 

Di Kampung Cecer, selain, menyaksikan atraksi budaya, juga berlimpah buah-buah segar, mulai dari nanas, pisang, rambutan dan durian. 

Bahkan ada minuman lokal dari enau. Bahkan, warga masyarakat di Kampung Cecer sangat terbuka menerima tamu-tamu dengan penuh ramah. Ketua Tim Leader Burung Indonesia Program Mbeliling, 

Tiburtius Hani menjelaskan, Kampung Cecer masuk dalam areal dampingan Yayasan Burung Indonesia program Mbeliling. 

Selain memberikan pendampingan konservasi lingkungan hidup serta menjaga kelangsungan kehidupan burung di bentang alam Mbeliling, lanjut Tiburtius, fasilitator lapangan dari Burung Indonesia memberikan pendampingan untuk mempertahankan kerajinan-kerajinan lokal seperti kaum perempuan tetap menganyam tikar, melatih menari seperti Tarian Ndundu Ndake dan Tarian Kerangkuk Alu dan kaum laki-laki tetap mempertahankan keunikan Tarian Caci

Camat Mbeliling, Fransiskus Selatan mengatakan, Pemerintah Kecamatan Mbeliling berterima kasih kepada Pangeran Denmark bersama rombongan yang mengunjungi Kampung Cecer. 

”Saya minta tolong dipromosikan ke relasi-relasi Denmark mengenai keunikan dan keaslian budaya Manggarai Barat, Flores, Nusa Tenggara Timur di Kampung Cecer,” katanya. (Kompas.com/*)

Sumber: Kompas.com
Halaman 4 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved