Prakiraan Cuaca

Waspada Dinamika Atmosfer Sepekan ke Depan, BMKG sebut Wilayah NTT Berpotensi Dilanda Angin Kencang

Waspada Dinamika Atmosfer Sepekan ke Depan, BMKG sebut Wilayah NTT berpotensi dilanda angin kencang 28-31 Juli

|
Penulis: Adiana Ahmad | Editor: Adiana Ahmad
TRIBUN-FLORES.COM/HO-warga
ANGIN KENCANG - Kondisi Kapal Wisata di Labuan Bajo, Presley Jalasen yang hancur diterjang ombak dan angin kencangJumat (31/01/2025). Waspada Dinamika Atmosfer Sepekan ke Depan, BMKG sebut Wilayah NTT Berpotensi Dilanda Angin Kencang . 

Selain itu, hujan dengan intensitas lebat yang dapat disertai kilat/petir dapat terjadi, dengan kategori tingkat peringatan dini dan wilayah potensi kejadian sebagai berikut:

Siaga (Hujan lebat): Jawa Barat dan Jawa Timur.

Periode 28 – 31 Juli 2025

Cuaca di Indonesia umumnya didominasi berawan hingga hujan ringan. Perlu diwaspadai adanya peningkatan hujan dengan intensitas sedang yang terjadi di Sumatra barat, Riau, Jambi, Sumatra Selatan, Bengkulu, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Kalimantan Barat, Sulawesi Barat, Maluku Utara, Papua Barat Daya, Papua Barat, Papua Tengah, Papua Pegunungan, Papua, dan Papua Selatan. 

Selain itu, hujan dengan intensitas lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang dapat terjadi, dengan kategori tingkat peringatan dini dan wilayah potensi kejadian sebagai berikut:

Siaga (Hujan lebat): Jawa Barat dan Jawa Timur.
Angin Kencang: Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur.
Prospek di atas merupakan kondisi secara umum. Untuk informasi cuaca lebih detail dapat diakses melalui website BMKG, aplikasi mobile infoBMKG dan sosial media @infoBMKG.

Berdasarkan produk citra satelit Himawari-9 yang dirilis oleh BMKG pada tanggal 23 Juli 2025 pukul 16.00 WIB, terdeteksi adanya sebaran asap di beberapa wilayah Indonesia yaitu di wilayah Sumatera Utara, Riau, dan Kalimantan Barat.

Berdasarkan Peta Sebaran Titik Panas (Hotspot) dari BMKG tanggal 23 Juli 2025, terdeteksi sejumlah titik panas dengan tingkat kepercayaan tinggi yang tersebar di beberapa wilayah Indonesia Sumatera dengan 45 titik panas, Kalimantan dengan 17 titik panas.

Sementara itu, dari hasil pemantauan Hari Tanpa Hujan Berturut-Turut (HTH) dengan update terakhir per tanggal 20 Juli 2025 untuk wilayah Sumatera, Kalimantan, diketahui bahwa wilayah Sumatera bagian tengah hingga selatan seperti Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Bengkulu, dan Lampung mulai mengalami kekeringan, dengan hari tanpa hujan hingga lebih dari 60 hari.

Untuk wilayah Kalimantan, kondisi yang hampir sama terjadi di Kalimantan Selatan dan sebagian Kalimantan Barat, dengan durasi 6 – 20 hari. Hal ini menunjukan adanya indikasi potensi kebakaran hutan atau lahan yang signifikan di sejumlah daerah di Sumatera dan Kalimantan. 

Meskipun demikian, di wilayah lainnya intensitas hujan hingga sangat lebat masih terjadi dalam tiga hari terakhir, yakni pada periode 21–23 Juli 2025, yaitu di wilayah Provinsi Papua, Kalimantan bagian tengah-utara, Maluku bagian selatan dan sebagian Pesisir Barat wilayah Sumatera. Peningkatan curah hujan tersebut diakibatkan oleh dinamika atmosfer yang masih signifikan, berupa aktifnya gelombang Kelvin dan Rossby Ekuator di wilayah Utara dan Barat Indonesia. Selain itu, terbentuknya Siklon Tropis CO-MAY di Laut Filipina dengan kecepatan angin 50 knots dan tekanan 985 hPa di pusat siklon tropis, mampu membentuk daerah perlambatan kecepatan angin (konvergensi) yang memanjang di Laut Cina Selatan dan Perairan barat Filipina. 

Terpantaunya Bibit Siklon Tropis 98W di Samudra Pasifik utara Papua New Guinea, dengan kecepatan angin 30 knots dan tekanan 1004 hPa juga membentuk daerah konvergensi yang memanjang di Samudra Pasifik utara Papua New Guinea. Kondisi tersebut menyebabkan curah hujan di beberapa wilayah menjadi signifikan, terutama di Utara dan Timur Indonesia.

Anomali positif suhu muka laut atau Sea Surface Temperature (SST) di sejumlah perairan Indonesia juga berkontribusi terhadap peningkatan kandungan uap air di atmosfer, yang memperkuat pembentukan awan hujan di wilayah utara dan timur Indonesia.

Dengan adanya perbedaan cuaca yang kontras di beberapa wilayah di Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Jawa hingga NTT yang umumnya cerah berawan, sedangkan di sebagian pesisir Barat Sumatera, Kalimantan Utara, Sulawesi Utara, Maluku Utara dan Papua  berpotensi hujan dengan intesitas sedang – lebat, BMKG mengimbau masyarakat dan instansi terkait untuk tetap waspada terhadap potensi cuaca yang cerah dan kering, yang dapat mengakibatkan bencana Kebakaran Hutan dan Lahan, maupun hujan lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang yang berdampak pada bencana hidrometeorologi seperti banjir, tanah longsor, dan angin kencang.

Imbauan

Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved