Sikka Terkini

Orang Tua Tak Mampu Biayai Pendidikan Anak  Dampak Erupsi Gunung Lewotobi 

Sejumlah orang tua di Kecamatan Talibura, Sikka, terdampak erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki, tak mampu membiayai pendidikan anaknya

POS-KUPANG.COM/HO
BERSIHKAN ABU- Siswa SMP Santo Anthonius Boganatar di Desa Kringa, Kecamatan Talibura, Kabupaten Sikka sedang membersihan abu vulkanik erupsi gunung Lewotobi Laki-laki. 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Arnold Welianto

POS-KUPANG.COM, MAUMERE – Sejumlah orang tua warga lima desa di Kecamatan Talibura, Kabupaten Sikka, yang terdampak erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki, tak mampu membiayai pendidikan anak mereka. 

Tak hanya rumah warga yang rusak, namun tanaman pertanian mereka pun terdampak abu vulkanik erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki.

Rata-rata warga lima desa yang terdampak itu bermata pencaharian sebagai petani, namun tanaman mereka rusak dan terancam gagal panen.

Selain tanaman pertanian rusak, warga pun terserang berbagai penyakit seperti batuk pilek dan diare.

Baca juga: Lintasan Penuh Abu Gunung Lewotobi, Polres Flotim Bagi-bagi Masker

Kondisi kerusakan tanaman pertanian ini berpengaruh terhadap ekonomi keluarga dan berdampak pada pendidikan anak-anak.

Tak hanya, itu, dampak erupsi Gunung  Lewotobi Laki-laki ini juga berdampak pada gaji guru honorer. Sebagaimana yang dialami sejumlah guru honor di SMP Santo Anthonius Boganatar yang ada di Desa Kringa, Kecamatan Talibura, Kabupaten Sikka.

"Dampak Erupsi Gunung Lewotobi sehingga rata-rata orang tua tidak bisa bayar uang sekolah, sehingga berimbas terhadap gaji guru karena uang komite orang tua kesulitannya untuk bayar, rata-rata orang tua siswa ini, 90 persen patani," kata Yohanes Marviansi Eripto, Guru Informatika SMP Santo Anthonius Boganatar. 

Baca juga: Pemda Flores Timur Bantu Uang Kuliah 225 Penyintas Lewotobi 

Yohanes Marviansi Eripto berharap kepada Pemerintah Kabupaten Sikka untuk bisa memperhatikan kondisi masyarakat yang terdampak terutama untuk membiayai pendidikan anak-anaknya.

Karena kondisi tanaman pertanian rusak akibat erupsi gunung tersebut, beberapa waktu lalu.

Di SMP Santo Anthonius Boganatar, terdapat 292 siswa yang saat ini menempuh pendidikan di sekolah itu yang berbatasan dengan Kabupaten Flores Timur. (awk)

Ikuti Berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS

 

 

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved