Prakiraan Cuaca

Mayoritas Cuaca NTT Hari Ini Cerah, Kecuali Empat Daerah Ini Hujan Ringan

Mayoritas Cuaca NTT Hari Ini Cerah, Kecuali Empat Daerah; Ngada, Ende, Manggarai dan Manggarai Timur hujan ringan

Penulis: Adiana Ahmad | Editor: Adiana Ahmad
FOTO BOY SELAN
CUACA NTT HARI INI - Ruas jalan pantai selatan Timor dalam kondisi ceerah. Mayoritas Cuaca NTT Hari Ini Cerah, Kecuali Empat Daerah Ini Hujan Ringan. 

BMKG memantau adanya potensi peningkatan curah hujan dalam sepekan ke depan, meskipun sudah hampir separuh dari wilayah Indonesia sudah memasuki musim kemarau.

 Analisis terbaru menunjukkan bahwa sekitar 45?ri Zona Musim (ZOM) di Indonesia telah aktif memasuki periode kemarau hingga dasarian III Juli 2025.

Wilayah yang telah memasuki musim kemarau meliputi sebagian besar Pulau Jawa, Bali, Nusa Tenggara Barat (NTB), dan Nusa Tenggara Timur (NTT), serta sebagian wilayah Sumatera bagian selatan dan Sulawesi Selatan.

Cuaca signifikan masih berpotensi terjadi. Berdasarkan data observasi terkini, hujan dengan intensitas lebat hingga ekstrem masih tercatat di beberapa daerah.

Pada 20-21 Juli 2025, hujan lebat terpantau di Stasiun Meteorologi Pattimura, Maluku (110.0 mm/hari) dan Stasiun Meteorologi Minangkabau, Sumatera Barat (71.4 mm/hari).

Potensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat diperkirakan masih dapat terjadi dalam sepekan ke depan, terutama di wilayah Sumatera bagian utara, Kalimantan bagian barat, Sulawesi bagian tengah, Maluku, dan Papua. 

Peningkatan curah hujan ini didukung oleh dinamika atmosfer yang aktif, yaitu fenomena Madden-Julian Oscillation (MJO) yang saat ini berada di Fase 5 atau sekitar kawasan Benua Maritim. 

Kondisi ini cenderung mengurangi potensi hujan di wilayah barat Indonesia, tetapi meningkatkan aktivitas konvektif di wilayah timur. 

Selain itu, gelombang ekuator Rossby diprediksi aktif di sekitar Sumatera dan Kalimantan, sementara gelombang Kelvin memengaruhi wilayah timur Indonesia. 

Anomali positif suhu muka laut (SST) di sejumlah perairan Indonesia juga berkontribusi terhadap peningkatan kandungan uap air di atmosfer yang memperkuat pembentukan awan hujan.

BMKG mengimbau masyarakat dan instansi terkait untuk tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem seperti hujan lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang. Kewaspadaan ini penting, terutama di daerah yang rentan terhadap bencana hidrometeorologi seperti banjir, tanah longsor, dan angin kencang.

Dinamika Atmosfer Sepekan ke Depan

Berdasarkan hasil analisis terkini terhadap dinamika atmosfer, potensi pertumbuhan awan hujan di sebagian besar wilayah Indonesia diperkirakan akan meningkat dalam sepekan ke depan.

Kondisi ini didukung oleh berbagai faktor, mulai dari skala global, regional, hingga lokal, yang secara kolektif menciptakan kondisi atmosfer yang labil dan kondusif untuk pembentukan hujan dengan intensitas bervariasi.

Analisis kondisi iklim global menunjukkan ENSO dan Dipole Mode berada pada kategori netral. Meskipun demikian, nilai SOI yang positif (+13.1) mengindikasikan adanya aliran massa udara dari Pasifik yang menambah suplai uap air ke wilayah Indonesia, khususnya di bagian timur.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved