NTT Terkini

Perum Bulog Siap Awasi Secara Ketat Penyaluran Beras Program SPHP

Perum Bulog NTT memastikan bahwa penyaluran beras program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan terus diawasi secara ketat

|
Editor: Edi Hayong
POS-KUPANG.COM/TARI RAHMANIAR ISMAIL
PEDAGANG BERAS- Pedagang Beras mitra Bulog di Pasar Inpres Naikoten Kota Kupang. 

Laporan Reporter POS-KUPANG. COM, Tari Rahmaniar

POS-KUPANG.COM, KUPANGPerum Bulog memastikan bahwa penyaluran beras program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) terus diawasi secara ketat sejak proses pendaftaran mitra hingga distribusi di pasar. 

Pengawasan ini dilakukan untuk mencegah praktik penyimpangan seperti pengoplosan, penjualan kembali ke pedagang lain, atau pelanggaran harga eceran tertinggi (HET).

Wakil Pimpinan Wilayah Perum Bulog NTT Sugeng Hardono menegaskan bahwa seluruh mitra wajib menandatangani surat pernyataan sebelum terdaftar sebagai distributor SPHP. 

Dalam surat tersebut, mitra berkomitmen untuk mematuhi semua ketentuan, termasuk tidak mengoplos beras, tidak menjual kembali ke pedagang lain, serta mematuhi harga yang telah ditetapkan.

Jika terbukti melanggar, mitra dapat dikenakan sanksi hukum, termasuk blacklist hingga proses pidana. 

“Kami sudah mitigasi dari awal. Saat mitra mendaftar, kami informasikan semua aturan. Kalau melanggar, langsung kami putus pasokan, bahkan bisa masuk ranah hukum,” ujarnya saat diwawancarai POS-KUPANG. COM, Selasa (15/7/2025). 

Baca juga: Perum Bulog Cabang Atambua Pastikan Fokus Laksanakan Program Pemerintah Pusat 

Pengawasan tidak dilakukan sendirian. Bulog bekerja sama dengan Satgas Pangan Polda, TPID, dan BIPROP Perum Bulog untuk mengawasi distribusi beras SPHP agar tetap sesuai sasaran.

Petugas juga rutin melakukan inspeksi ke pasar bersama Sub-Cash Bulog untuk mengecek langsung kegiatan perdagangan dan memastikan tidak ada penyalahgunaan.

“Kalau ada laporan dari masyarakat atau ditemukan indikasi pelanggaran, tim kami langsung turun. Kami tidak hanya membina, tapi juga bertindak tegas,” katanya.

Sementara itu Manajer Operasional Perum Bulog Kanwil NTT Faizal Jafar mengatakan  inovasi pengawasan juga dilakukan lewat sistem digital. 

Kini seluruh mitra Bulog melakukan pemesanan dan pencatatan stok melalui  aplikasi Klik SPHP. Aplikasi ini membatasi pembelian maksimal per transaksi dan hanya bisa diakses oleh mitra resmi.

Baca juga: Jelang HBKN, Perum Bulog Wilayah NTT Gelar Pasar Murah

Jika stok sebelumnya belum terjual dan tidak di-update, maka sistem akan otomatis menolak pesanan berikutnya.

“Sistem ini membuat mitra tidak bisa seenaknya pesan terus-menerus tanpa menjual ke masyarakat. Kalau ketahuan tidak update aplikasi atau menyimpan stok berlebih, langsung kami blokir,” jelasnya.

Masyarakat umum pun dibatasi pembeliannya maksimal 2 pack atau 10 kilogram per orang, agar distribusi tetap merata dan tidak menumpuk di satu tangan.

Halaman
12
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved