Prakiraan Cuaca

Prospek Cuaca NTT Sepekan Ke Depan,BMKG: Waspada Peningkatan Intensitas Hujan Sedang & Angin Kencang

Prospek Cuaca NTT Sepekan Ke Depan,BMKG: Waspada peningkatan intensitas hujan sedang dan angin kencang 14-17 Juli

Penulis: Adiana Ahmad | Editor: Adiana Ahmad
POS-KUPANG.COM/HO-POS-KUPANG.COM
CUACA NTT SEPEKAN KE DEPAN - Hujan angin melanda Kota Labuan Bajo beberapa waktu lalu. Prospek Cuaca NTT Sepekan Ke Depan,BMKG: Waspada Peningkatan Intensitas Hujan Sedang & Angin Kencang. 

POS-KUPANG.COM -Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika ( BMKG )merilis Prospek Cuaca Sepekan ke Depan, 11-17 Jui 2025 termasuk cuaca NTT.

Berdasarkan rilis BMKG, Prospek cuaca NTT Sepekan ke depan akan diwarnai angin kencang dan hujan sedang

BMKG pun mengingatkan masyarakat NTT agar mewaspadai peningkatan intensitas hujan sedang

Secara umum, BMKG mengingatkan bahwa musim kemarau ke depan musim kemarau belum dominan. 

Hingga sepekan ke depan potensi hujan masih tinggi

Berdasarkan hasil pemantauan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika ( BMKG ) hingga akhir Juni 2025, tercatat hanya sekitar 30 persen zona musim di wilayah Indonesia yang secara klimatologis telah memasuki fase musim kemarau.

Baca juga: Prakiraan Cuaca Kupang Besok Sabtu 12 Juli 2025: Pagi Siang Berawan, Waspada Angin Kencang

Sementara itu, sebagian besar wilayah di Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Maluku, dan Papua masih menunjukkan potensi tinggi untuk terjadinya hujan dalam sepekan mendatang. Meskipun indikator iklim global seperti El Niño–Southern Oscillation (ENSO) dan Indian Ocean Dipole (IOD) tidak berada dalam kondisi yang mendukung peningkatan curah hujan, keberadaan gelombang ekuatorial seperti Equatorial Rossby dan Kelvin, serta dinamika atmosfer berupa zona konvergensi dan konfluensi angin, secara signifikan berkontribusi terhadap pembentukan awan konvektif dan potensi hujan di wilayah tersebut.

Kondisi atmosfer yang masih mendukung pertumbuhan awan hujan tersebut menyebabkan beberapa kejadian hujan dengan intensitas lebat hingga sangat lebat yang masih terjadi di beberapa wilayah Indonesia dalam beberapa hari terakhir.

Berdasarkan data observasi dan peringatan dini yang telah dikeluarkan, BMKG mencatat hujan lebat dengan akumulasi harian antara 50–100 mm terjadi pada 9 Juli 2025 di wilayah Nabire (57,6 mm/hari) dan Kalimantan Barat (52,5 mm/hari).

Sehari sebelumnya, pada 8 Juli 2025, hujan dengan intensitas lebat hingga sangat lebat tercatat di Papua Barat (88,9 mm/hari), Sumatra Utara (76,8 mm/hari), Sumatra Barat (74,0 mm/hari), Maluku (62,3 mm/hari), dan Papua (55,4 mm/hari).

Kejadian hujan signifikan ini memicu berbagai dampak hidrometeorologis, antara lain banjir, tanah longsor, pohon tumbang, genangan air, serta kerusakan infrastruktur di beberapa wilayah terdampak.

Baca juga: Waspada, BMKG Peringatkan Kota Kupang, Sabu Raijua dan Rote Ndao Berpotensi Dilanda Angin Kencang

Kondisi atmosfer yang masih dinamis mengindikasikan bahwa potensi terjadinya cuaca ekstrem di sejumlah wilayah Indonesia masih cukup tinggi.

Oleh karena itu, BMKG mengimbau masyarakat serta instansi terkait untuk tetap meningkatkan kewaspadaan terhadap kemungkinan hujan lebat yang disertai kilat atau petir, angin kencang, serta gelombang tinggi di wilayah perairan.

Hal ini patut menjadi perhatian, khususnya bagi wilayah yang masih rentan terhadap dampak hidrometeorologis, meskipun sebagian wilayah Indonesia telah mulai memasuki fase awal musim kemarau secara klimatologis.

Dinamika Atmosfer Sepekan ke Depan

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved