Ende Terkini

IPeKB Ende Peduli Bedah Rumah dan Bangun Jamban

Kriteria penerima bantuan sendiri masuk dalam kategori keluarga berisiko stunting yakni keluarga dengan ibu hamil dan keluarga dengan balita dua tahun

POS-KUPANG.COM/HO.RUSLIA MADOE
LAYAK HUNI - Bantuan bedah rumah layak huni untuk keluarga Muharram Ibrahim di Pu'uau, Kelurahan Ndorurea, Kecamatan Nangapanda, Kabupaten Ende dari IPeKB sebagai salah satu program menekan angkat stunting. 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Albert Aquinaldo

POS-KUPANG.COM, ENDE - Kriteria penerima bantuan sendiri masuk dalam kategori keluarga berisiko stunting yakni keluarga dengan ibu hamil dan keluarga dengan balita dua tahun (Baduta) dan kriteria spesifik yakni berasal dari keluarga tidak mampu. 

SALAH satu solusi pemerintah untuk menurunkan atau menekan angka stunting di Kabupaten Ende dengan melibatkan Ikatan Penyuluh Keluarga Berencana (IPeKB) Peduli Stunting atau disingkat IPeKB Penting. 

Sasaran pelaksanaan program IPeKB Penting ini yakni untuk keluarga berisiko stunting dan keluarga tidak mampu.

Sesuai ketentuan IPeKB tingkat pusat, IPeKB di masing-masing kabupaten/kota memilih satu keluarga penerima program tersebut berupa pengadaan jamban sehat, pengadaan air minum bersih dan bedah rumah. 

Baca juga: Dansatgas Yonif 741/GN Resmikan Program Bedah Rumah Warga di Desa Maumutin

Ketua Ikatan Penyuluh Keluarga Berencana (IPeKB) Kabupaten Ende, Ruslia Madoe, S.Sos menjelaskan, di Kabupaten Ende sendiri, penerima program IPeKB Peduli Stunting diberikan kepada keluarga Muharram Ibrahim di Pu'uau, Kelurahan Ndorurea, Kecamatan Nangapanda, Kabupaten Ende. 

"Lokus sasaran itu sudah ditentukan IPeKB pusat untuk keluarga berisiko stunting dan keluarga tidak mampu. Satu IPeKB masing-masing kabupaten/kota itu memilih satu keluarga yang dianggap layak untuk menerima.

Nah dari hasil verifikasi kita di Ende yang layak itu keluarga atas nama Muharram Ibrahim," jelas Ruslia kepada Pos Kupang, Selasa (8/7). 

Dijelaskan Ruslia, ada beberapa kriteria bantuan sesuai ketentuan IPeKB pusat berupa bantuan natura, bantuan nutrisi dan bantuan pengadaan jamban sehat, pengadaan air minum bersih dan bedah rumah

Kriteria penerima bantuan sendiri, jelas dia, masuk dalam kategori keluarga berisiko stunting yakni keluarga dengan ibu hamil dan keluarga dengan balita dua tahun (Baduta) dan kriteria spesifik yakni berasal dari keluarga tidak mampu. 

Baca juga: Kapolda NTT Gelar Baksos dan Peresmian Bedah Rumah di Sulamu Kabupaten Kupang

"Untuk IPeKB Ende kami memilih bantuan pengadaan jamban sehat, pengadaan air minum bersih dan bedah rumah untuk satu KK. Sejauh ini sudah selesai dua yaitu pengadaan air minum bersih dan jamban sehat. Sedangkan untuk bedah rumah layak huni itu sudah sampai tahap pembuatan pondasi. Keluarga Muharram Ibrahim ini masuk kategori keluarga dengan balita dua tahun (Baduta)," jelas Ruslia. 

Muharram Ibrahim merupakan seorang pekerja serabutan di Kabupaten Ende yang memiliki tiga orang anak kandung dan satu orang anak angkat.

Ruslia berharap dengan bantuan dari IPeKB tersebut, keluarga Muharram Ibrahim terhindar dari risiko stunting. 

Berdasarkan data Ikatan Penyuluh Keluarga Berencana (IPeKB) Kabupaten Ende, jumlah anak penderita stunting hasil penimbangan bulan Februari 2025 di Kelurahan Ndorurea berjumlah 13 anak. 

Sedangkan anak beresiko stunting di wilayah itu sebanyak 5 orang anak dengan kategori wasting dan 17 anak dengan kategori under weigth. (bet)

Ikuti Berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS

 

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved