Kota Kupang Terkini

SDN 2 Fontein Kota Kupang NTT Gelar Workshop Implementasi Kurikulum Nasional 2025

Workshop ini bertujuan untuk memperkuat pemahaman para pendidik mengenai Kurikulum Merdeka, yang kini telah ditetapkan sebagai kurikulum nasional.

|
Editor: Edi Hayong
POS-KUPANG.COM/HO-
POSE BERSAMA- Kepala SDN 2 Fontein Kota Kupang, Yulita Dappa Wunga, S.Pd bersama rekan-rekan guru pose bersama usai kegiatan workshop implementasi kurikulum nasional pada Senin (7/7/2025). 

POS-KUPANG.COM, KUPANG- Dalam rangka menyambut penerapan Kurikulum Nasional 2025, SD Negeri 2 Fontein Kota Kupang menggelar workshop implementasi kurikulum nasional pada Senin (7/7/2025).

Kegiatan ini menghadirkan Pengawas Pembina sekaligus Koordinator Pengawas Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Kupang, Johni Rihi, S.Pd, sebagai narasumber, serta diikuti oleh para guru dan tenaga kependidikan di lingkungan sekolah.

Workshop ini bertujuan untuk memperkuat pemahaman para pendidik mengenai Kurikulum Merdeka, yang kini telah ditetapkan sebagai kurikulum nasional.

Kepala SDN 2 Fontein, Yulita Dappa Wunga, S.Pd  di ruang kerja, Selasa (8/7/2025) menjelaskan bahwa kegiatan ini menjadi momentum penting bagi guru-guru dalam meningkatkan kompetensi mereka, khususnya dalam mengembangkan perangkat pembelajaran dan memahami esensi dari pendekatan merdeka belajar.

"Workshop ini menjadi wadah bagi guru untuk belajar dan berdiskusi tentang bagaimana menerapkan kurikulum dengan benar, mulai dari konsep dasar, perencanaan, hingga pelaksanaan pembelajaran di kelas," ujar Lita.

Baca juga: Pengurus Stasi Santo Agustinus Bello Kota Kupang Siap Luncurkan Website Gereja

Sementara itu, Johni Rihi dalam pemaparannya menekankan pentingnya proses identifikasi karakter belajar setiap siswa sebagai fondasi penerapan Kurikulum Merdeka.

Menurutnya, guru tidak bisa menerapkan metode pembelajaran yang seragam bagi semua siswa tanpa memahami latar belakang dan kondisi masing-masing.

"Pendekatan pembelajaran tidak bisa disamaratakan. Maka dari itu, proses identifikasi sejak awal menjadi kunci agar model pembelajaran yang diterapkan sesuai dengan kebutuhan dan karakter anak," jelas Johni.

Ia juga menambahkan bahwa pemetaan peserta didik harus mencakup informasi seperti identitas orang tua, kondisi sosial ekonomi, serta lingkungan tempat tinggal.

Hal ini akan membantu guru dalam merancang strategi pembelajaran yang lebih kontekstual dan berdampak.

Johni berharap, melalui pendampingan aktif dari para pengawas di lapangan, proses transisi menuju kurikulum nasional ini dapat berjalan dengan efektif dan memberikan kontribusi nyata terhadap peningkatan mutu pendidikan di Kota Kupang.(*)

Ikuti Berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS

Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved