Prakiraan Cuaca
Waspada, BMKG Ingatkan Angin Kencang Berpotensi Landa Wilayah NTT Hari Ini dan Besok,23-24 Juni 2025
Waspada, BMKG Ingatkan angin kencang berpotensi landa Wilayah NTT hari ini dan besok, 23 - 24 Juni 2025
Penulis: Adiana Ahmad | Editor: Adiana Ahmad
POS-KUPANG.COM - Peringatan Dini BMKG Cuaca NTT dua hari kedepan.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika ( BMKG ) mengingatkan waspada, angin kencang di Wilayah NTT 23-24 Juni 2025.
Peningkatan kecepatan angin permukaan hingga mencapai >25 knots terpantau di Laut Andaman, Laut Cina Selatan, perairan utara Aceh, Samudra Hindia selatan Jawa, Samudra Hindia barat daya Sumatra, perairan selatan Banten - Jawa Tengah,dan Laut Arafuru yang mampu meningkatkan ketinggian gelombang di wilayah
perairan tersebut.
Menurut BMKG, Kombinasi antara MJO, gelombang Kelvin, gelombang Rossby Ekuator, pada wilayah dan periode yang sama terpantau aktif di Samudra Hindia Barat Daya Banten hingga NTB, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, NTB, NTT, Laut Banda, Laut Arafuru, Sulawesi bagian Selatan, Teluk Bone, dan Perairan Timur Sulawesi Tenggara yang berkontribusi pada peningkatan pertumbuhan awan hujan di wilayah tersebut.
Baca juga: BMKG Ingatkan Warga Manggarai Potensi Hujan Hingga Gelombang Tinggi dan Kebakaran Hutla
Sementara itu, berdasarkan model filter spasial MJO pada tanggal 23 - 24 Juni 2025, gangguan fenomena MJO secara spasial diprakirakan aktif di Samudra Hindia Barat DayaBanten, Jawa bagian Tengah hingga Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat, Laut Jawa bagian Timur, Laut Bali, dan Laut Flores Bagian Barat, sehingga berpotensi menyebabkan peningkatan pertumbuhan awan hujan di wilayah tersebut.
Gelombang Rossby Ekuator yang berpropagasi ke arah barat terpantau aktif di Laut Andaman, Perairan Barat dan Timur Aceh, Laut China Selatan, Laut Filipina, sebagian besar wilayah Sulawesi, Selat Makassar, Laut Sulawesi, Laut Maluku, Maluku, Maluku Utara, Laut Banda, Laut Seram, Laut Arafura, Laut
Halmahera, Papua Barat Daya, Papua Barat, dan Perairan Utara Papua, yangberpotensi menyebabkan peningkatan pertumbuhan awan hujan di wilayah tersebut.
Gelombang dengan Low Frequency yang cenderung persisten terpantau aktif di Laut China Selatan, Laut Filipina, Samudra Hindia Barat Daya Lampung hingga Selatan NTT, Pesisir Selatan Kalimantan Selatan, Sulawesi bagian Selatan, Jawa, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Teluk Bone, Laut Flores,Maluku, Papua Barat, Papua Tengah, Papua Selatan, Laut Banda, Laut Seram dan Laut Arafura.
Baca juga: BMKG: Kondisi Terkini Ruang Udara Manggarai Barat Bersih dari Sebaran Abu Vulkanik Gunung Lewotobi
Sirkulasi siklonik terpantau di Samudra Hindia barat Sumatra, di perairan timur Filipina dan di Teluk Bone yang membentuk daerah perlambatan kecepatan angin (konvergensi) memanjang di Samudra Hindia barat Sumatra, dari Selat Sunda hingga Samudra Hindia barat daya Sumatra, dari Samudra Hindia selatan Jawa hingga barat daya Sumatra, dari Sulawesi Tenggara hingga Sulawesi Tengah dan dari Laut Banda hingga Teluk Bone.
Daerah perlambatan kecepatan angin lainnya terpantau memanjangdari Laut Jawa hingga Sumatra Selatan, dari Laut Arafuru hingga Laut Banda, dari Papua hingga Papua Tengah, dan di perairan utara Papua.
Daerah pertemuan angin (konfluensi) terpantau di Laut Cina Selatan, Laut Natuna, Semenanjung Malaysia, perairan utara Kep.Papua dan Kep.Papua.
Kondisi tersebut mampu meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di sekitar sirkulasi siklonik dan di sepanjang daerah konvergensi/konfluensi tersebut.
Baca juga: BMKG Sebut Interaksi Atmosfer Skala Lokal dan Global Warnai Cuaca Pekan Ini Periode 17-23 Juni 2025
Intrusi udara kering dari BBS melintasi wilayah NTT bag selatan, Laut Timor, Laut Arafuru dan Teluk Carpentaria yang mampu mengangkat uap air basah di depan batas intrusi menjadi lebih hangat dan lembab yaitu di Bali, NTB, Sulawesi bagian selatan, Maluku, Laut Arafuru dan sebagian besar Kep.Papua.
Labilitas Lokal Kuat yang mendukung proses konvektif pada skala lokal terdapat di
Riau, Kep.Riau, Sumatra Selatan, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, NTT, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Selatan, Maluku, dan sebagian besar Kep.Papua. (Sumber: BMKG)
Ikuti berita POS-KUPANG.com di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.