Timor Leste
Peluang Investasi di Industri Fintech Timor Leste
Hal ini menciptakan lahan yang subur bagi solusi teknologi finansial yang dapat melampaui hambatan konvensional.
POS-KUPANG.COM, DILI - Timor Leste berada di titik awal transformasi digital. Sebagai salah satu negara termuda di Asia, negara ini secara aktif mencari cara untuk memodernisasi ekonominya dan memperluas akses ke layanan keuangan.
Meskipun penetrasi perbankan tradisional masih rendah, penggunaan telepon seluler telah melampaui 124 persen dari populasi, dan konektivitas internet — meskipun terbatas — terus tumbuh.
Hal ini menciptakan lahan yang subur bagi solusi teknologi finansial yang dapat melampaui hambatan konvensional.
Dengan dukungan strategis pemerintah dan meningkatnya minat dari investor regional, Timor-Leste mewakili peluang langka: pasar yang belum berkembang di mana keuangan digital dapat memberikan keuntungan komersial dan dampak sosial.
Lanskap ekonomi dan kesiapan digital Timor-Leste
PDB negara tersebut mencapai sekitar US$2,0 miliar pada tahun 2023, dengan pertumbuhan PDB riil meningkat menjadi 4,0 persen pada tahun 2024, naik dari 2,4 persen pada tahun sebelumnya.
PDB nonmigas, yang lebih mencerminkan ekonomi domestik, meningkat sebesar 4,1 persen, didukung oleh reformasi pemerintah dan investasi infrastruktur.
Populasi Timor-Leste sekitar 1,41 juta jiwa pada Januari 2025, dengan demografi yang muda; lebih dari 60 persen populasi berusia di bawah 25 tahun, dan usia rata-rata hanya 21,7 tahun.
Urbanisasi masih rendah, hanya 33 persen, dengan sebagian besar penduduk tinggal di daerah pedesaan, yang aksesnya ke layanan keuangan sangat terbatas.
Meskipun demikian, konektivitas seluler telah melonjak: pada awal 2025, terdapat 1,75 juta koneksi seluler di negara ini, yang mewakili 124 persen dari populasi.
Penetrasi internet, meskipun masih menjadi tantangan, telah mencapai 34,5 persen, dengan koneksi pita lebar seluler mencapai hampir setengah dari semua langganan seluler.
Namun, infrastruktur pita lebar tetap belum berkembang dan sebagian besar terbatas pada pusat kota.
Argumen mengenai inklusi keuangan melalui fintech
Keterbatasan finansial masih menjadi salah satu hambatan pembangunan yang paling mendesak di Timor-Leste.
Kurang dari 30 persen penduduk diperkirakan memiliki akses ke rekening bank resmi, dan bagi banyak orang di daerah pedesaan, bank tidak dapat diakses secara fisik.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.