Kualifikasi Piala Dunia 2026

Rolex untuk Romeny

Garuda telah masuk ronde keempat perburuan tiket Piala Dunia 2026. Sebuah pencapaian terbaik dalam sejarah sepak bola Tanah Air.

|
Penulis: dion db putra | Editor: Oby Lewanmeru
TRIBUNNEWS.COM/HERUDIN
TENDANGAN PENALTI - Pemain Timnas Indonesia Ole Romeny mengeksekusi tendangan penalti ke gawang China pada menit ke-45 di Stadion Gelora Bung Karno Jakarta, Kamis (5/6/2025) malam. Penalti diberikan setelah Ricky Kambuaya dilanggar oleh Yang Zexiang. Indonesia menang 1-0. 

Catatan Sepak Bola Dion DB Putra

POS-KUPANG.COM - Indonesia beruntung memiliki si imut Ole Romeny. Dari kejituan kaki pemain bernama lengkap Ole Lennard ter Haar Romeny terkumpul 6 poin penting.

Garuda telah masuk ronde keempat perburuan tiket Piala Dunia 2026. Sebuah pencapaian terbaik dalam sejarah sepak bola Tanah Air.

Pantaslah bila Presiden RI Prabowo Subianto merayakan sukses itu dengan menjamu makan siang para pemain dan ofisial Timnas Indonesia, Jumat 6 Juni 2025.

Selain santap siang, personel  Timnas Indonesia bernyanyi bersama di rumah pribadi Presiden Prabowo di Jalan Kertanegara No. 4, Jakarta Selatan.

Bintang muda berdarah Flores  Nusa Tenggara Timur, Marselino Ferdinan termasuk yang menyanyi penuh semangat dan ceria bersama Presiden.

Baca juga: Sepak Bola China Terpuruk karena Rapuh di Level Akar Rumput

Tidak hanya itu. Presiden Prabowo pun memberi  bingkisan spesial. Ole Romeny dkk membawa pulang kotak mungil warna hijau berisi jam tangan Rolex.

Tiga laga tiga gol! Ole Romeny (25) memang sungguh merawat gengsi skuad Merah Putih melawan Australia, Bahrain dan China.

Dia mencetak gol pada menit ke-78 ke gawang Australia saat debutnya di Stadion Allianz Sydney, 20 Maret 2025. Timnas Indonesia kalah telak 1-5, Patrick Kluivert dicemooh tapi  Ole Romeny memberi perbedaan.

Lima hari kemudian, 25 Maret 2025 di Stadion Gelora Bung Karno (GBK) Jakarta, Ole Romeny membuat seluruh bangsa tersenyum.

Pemain kelahiran Belanda 20 Juni 2000 ini mencetak gol semata mayang ke gawang Bahrain pada menit ke-24. Gol yang  menjaga asa tim asuhan Kluivert lolos ke FIFA World Cup 2026.

Hari Kamis 5 Juni 2025 di Stadion GBK Jakarta, Ole Romeny kembali memperlihatkan ketenangannya di kotak penalti.

Baca juga: Putra Nagekeo FA: Pilar Pembinaan Sepak Bola Usia Dini di NTT

Rekan Marselino Ferdinan di klub  Oxford United Inggris tersebut mencetak gol tunggal yang membawa Indonesia masuk putaran keempat kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.

Stadion Utama Gelora Bung Karno larut dalam sukacita. Presiden RI Prabowo Subianto pun ikut berjingkrak ria di tribun VIP GBK.

***

Dari duel 2x45 menit antara Timnas Indonesia vs China di Stadion GBK Kamis malam, saya terkesan menikmati momen mulai dari menit ke-40 sampai 45.

Pada menit ke-40 si hitam manis dan pekerja keras dari Papua, Ricky Kambuaya bergerak lincah memasuki kotak penalti China.

Libero China, Yang Zexiang yang telah tertinggal satu langkah terpaksa menggaet kaki Ricky. Ricky Kambuaya pun terjatuh di kotak terlarang.

Awalnya wasit asal Uzbekistan, Rustam Lutfulin tidak melihat hal itu sebagai pelanggaran. Apalagi sentuhan Zexiang tidak terlalu keras menimpa kaki Ricky.  

Asisten wasit memberitahu Rustam untuk menengok VAR guna memastikan momen itu pelanggaran atau bukan.

Rustam Lutfulin berlari kecil ke pinggir lapangan. Menyimak tayangan ulang video pertandingan. Tak lama berselang dia menunjuk titik putih. Stadion GBK bergemuruh. Yang Zexiang tertunduk lesu. Wajahnya memerah.

Momen berikutnya sungguh menawan hati. Kapten Timnas Jay Idzes langsung memeluk bola sepak menuju titik putih disusul Egy Maulana Vikri.

Para pemain China spontan mengerubuti Bang Jay dan Egy. Dalam jagat persepakbolaan trik ini bertujuan memprovokasi lawan. Beri tekanan psikologis agar tidak fokus saat eksekusi penalti.

Pemain China kuat menduga Jay Idzes bakal mengambil tendangan 12 pas itu. Toh sang kapten erat memeluk bola atau mungkin Egy Maulana Vikri.  

Setelah wasit perintahkan area kotak penalti harus steril, Jay memberikan bola kepada Ole Romeny.

Mata para pemain China yang mengerumuninya terbelalak. Mereka kena prak. Terkecoh. Anak-anak Tiongkok baru sadar Jay Idzes adalah "malaikat pelindung" Ole Romely.

Jay Idzes sungguh memperlihatkan perannya sebagai pemimpin. Dia memberi diri  ditekan lawan demi membentengi Ole Romeny dari provokasi.

Ole Romely fokus dan begitu tenang mengambil penalti. Tembakan bola mendatarnya meluncur mulus ke pojok kanan gawang Wang Dalei. Skor 1-0!

“Ya, saat melihat wasit pergi ke VAR room, saya sudah mengira akan penalti,” ujar Ole.

“Saya tidak merasa tertekan  sama sekali (saat menendang penalti). Ayah saya  selalu bilang untuk menikmati permainan. Jadi itulah yang saya lakukan,” kata Ole seusai pertandingan yang disaksikan kurang lebih 50 ribu penonton di Stadion GBK.

Entah tuan dan puan. Beta berpendapat yang membuat senyum Erick Thohir terus mengembang dan Anda tidur nyenyak Kamis malam bukan hanya Ole Romely atau Bang Jay Idzes.

Debut kiper Indonesia, Emil Audero Mulyadi pun aduhai. Layak dan patut diacungi jempol.

Pemain kelahiran Lombok, Nusa Tenggara Barat itu tampil tenang di bawah mistar. Feeling dan penempatan posisinya sangat bagus, membuat tenang rekan-rekannya.

Kinerja Emil Mulyadi selevel Maarten Paes yang absen melawan China karena akumulasi kartu.

Meski baru Emil Audero lekas menyatu dengan pilar belakang Indonesia yang sehati sejiwa: Jay Idzes, Rizky Ridho dan Calvin Verdonk.

Satu di antara aksi gemilang Emil tercipta di awal babak kedua. Pada menit ke-47, China menggempur hebat.  

Pemain China Wang Yudong melepaskan tembakan keras ke pojok kanan. Namun, Emil Audero  sigap menahan si kulit bundar. Gawangnya tetap perawan.

Pelatih Patrick Kluivert menurunkan empat pemain lokal dari Liga 1 sekaligus pada komposisi awal melawan China. Mereka adalah Rizky Ridho, Yakob Sayuri, Egy Maulana Vikri dan Ricky Kambuaya.

Hal ini berbeda dibandingkan laga sebelumnya melawan Australia dan Bahrain yang lebih mengandalkan pemain naturalisasi.

Secara keseluruhan Kluivert memainkan enam pemain Liga 1. Beckham Putra masuk pada babak kedua menggantikan Yakob Sayuri menitk-74 dan striker Ramadhan Sananta menggantikan Ole Romeny  menit ke-89.

Egy Maulana Vikri terbukti padu berduet dengan Ole Romely. Banyak peluang emas dia ciptakan di mulut gawang tim asuhan Branko Ivankovic.  

Cara bermain Egy semakin efektif dan matang. Egy tidak lagi kelewat sibuk dribling bola, meliuk-liuk tanpa arah.

Berduet dengan Ole Romely dan rekan-rekannya, Egy tahu kapan harus melepas bola, kapan membuka ruang tembak dan berperan sebagai penghubung antara lini tengah dan depan. Dia bermain untuk tim.

Ricky Kambuaya, seperti biasa, rajin dan total mengobrak-abrik pertahanan lawan. Berkali-kali dia dilanggar keras pemain Tiongkok demi menghentikan aksinya di lapangan.

"Ricky Kambuaya, yah, saya tidak perlu mengatakan banyak hal.  Ricky hari ini bermain fantastis. Dia menunjukkan semangat yang besar," puji Kluivert dalam jumpa pers pascapertandingan.

Kerja sama Rizky Ridho dan Jay Idzes semakin menyala. Kluivert memetik pelajaran berharga ketika dia membiarkan Rizky duduk manis di bangku cadangan kala melawan Australia. Sejak melawan Bahrain Rizky jadi pilihan utama.

Beckham Putra begitu percaya diri ketika mendapat kesempatan merumput di babak kedua. Aksi tiki takanya merepotkan barikade pertahanan China.

Justin Hubner, Thom Haye, Kevin Diks, Joey Pelupessy, Ivar Jenner semakin padu. Mereka tidak terburu-buru, selalu menjaga kedalaman dan harmonisasi meladeni China.

Dua kemenangan penting di Stadion GBK memberi harapan tim asuhan Kluivert bukan muskil lolos ke Piala Dunia. Toh harapan tak pernah mengecewakan.

SELEBRASI OLE - Pemain Timnas Indonesia Ole Romeny selebrasi setelah mencetak gol penalti ke gawang China pada menit ke-45 di Stadion Gelora Bung Karno Jakarta, Kamis (5/6/2025) malam. Penalti diberikan setelah Ricky Kambuaya dilanggar oleh Yang Zexiang. Indonesia menang 1-0.
SELEBRASI OLE - Pemain Timnas Indonesia Ole Romeny selebrasi setelah mencetak gol penalti ke gawang China pada menit ke-45 di Stadion Gelora Bung Karno Jakarta, Kamis (5/6/2025) malam. Penalti diberikan setelah Ricky Kambuaya dilanggar oleh Yang Zexiang. Indonesia menang 1-0. (TRIBUNNEWS.COM/HERUDIN)

 

***

Hari ini tuan dan puan pemuja sepak bola silakan bersukacita sepuasnya. Kutitip sekeping saran kecil.

Tak elok rupa menyebut naturalisasi  tidak nasionalis. Apalagi sampai menyebut Timnas kita sebagai  tim B "Belanda".

Simaklah fam anak-anak Garuda. Namanya Indonesia banget mulai dari Waas, Bakarbessy, Lekatompessy, Pelupessy, Oratmangoen, Tombeng hingga Lilipaly dan Mulyadi.

Pasukan Tiongkok juga memilih jalan  naturalisasi. China bahkan memakai pemain naturalisasi yang tidak memiliki darah China sama sekali. Malahan ada yang ganti menjadi nama China mirip langkah tetangga kita, Vietnam.

Mari menatap ke depan dengan optimistis. Timnas Indonesia sudah berada di ronde keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.

Indonesia yang mengoleksi 12 poin  tak terkejar Bahrain maupun China, yang masing-masing mengantogi 6 poin dan masih menyisakan satu pertandingan.

Poin maksimal yang dapat diraih China dan Bahrain adalah 9  jika mereka menang di laga terakhir.
 
Indonesia masih berpeluang menambah poin melawan Jepang di laga terakhir.

Apapun hasil melawan pasukan Samurai Biru, Garuda sudah pasti masuk putaran keempat dan berpeluang melawan tim Asia Barat seperti Uni Emirat Arab, Qatar, Irak, Oman, Palestina atau Saudi Arabia.

Jalan menuju Piala Dunia 2026 masih terbuka lebar. Terbanglah setinggi mungkin, Garudaku. Salam bola! (*)

Ikuti Berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS

 

 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved