Korea Utara

Dunia Mulai Menyoroti Peran Kim Ju Ae, Putri Tertua Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un

Hal ini kembali memunculkan spekulasi bahwa Kim Ju Ae tengah dipersiapkan sebagai penerus kekuasaan di Korea Utara. 

|
Editor: Dion DB Putra
KANTOR BERITA PUSAT KOREA/LAYANAN BERITA KOREA
ARSIP - Dalam foto yang disediakan pemerintah Korea Utara ini, Kim Jong Un memeriksa daerah yang dilanda banjir di provinsi Phyongan Utara, Korea Utara Minggu, 28 Juli 2024. Teranyar, Kim Jong Un semakin kerap menghadirkan putri sulungnya Kim Ju Ae dalam acara resmi kenegaraan. 

POS-KUPANG.COM, PYONGYANG - Dunia internasional mulai menyoroti peran Kim Ju Ae, putri tertua pemimpin Korea Utara Kim Jong Un.

Kim Ju Ae belakangan ini makin intensif hadir mendampingi ayahnya dalam acara resmi kenegaraan Korea Utara

Teranyar, remaja putri tersebut mendampingi Kim Jong Un dalam peringatan berakhirnya Perang Dunia II di Eropa, yang digelar pada 9 Mei 2025 di Kedutaan Besar Rusia di Pyongyang

Kehadiran Kim Ju Ae dalam acara diplomatik tersebut dianggap sebagai langkah awal Kim Jong Un mempersiapkannya tampil di panggung internasional.

Hal ini kembali memunculkan spekulasi bahwa Kim Ju Ae tengah dipersiapkan sebagai penerus kekuasaan di Korea Utara

Kim Ju Ae kali pertama dikenal publik pada 2022 saat menemani Kim Jong Un dalam peluncuran rudal. 

Remaja yang diperkirakan berusia belasan tahun itu telah tampil bersama ayahnya dalam lebih dari 40 kegiatan resmi.

Laporan dari Kantor Berita Pusat Korea (KCNA) bahkan menyebut Kim Ju Ae sebagai putri paling dicintai.

Analis melihat gelar tersebut sebagai indikasi bahwa Ju Ae tengah dipersiapkan untuk peran yang lebih besar. 

“Ia pada dasarnya memainkan peran sebagai ibu negara Korea Utara,” ujar Cho Han-bum, peneliti senior di Institut Korea untuk Penyatuan Nasional, kepada kantor berita Yonhap. 

“Mengingat dia telah berpartisipasi dalam lebih dari 40 kegiatan resmi selama 2,5 tahun terakhir dan statusnya yang meningkat baik di dalam negeri maupun internasional, tidak ada lagi keraguan tentang kemajuan proses suksesi Kim Ju Ae,” tambah Cho Han-bum. 

Sebelumnya, media pemerintah juga pernah menyebut Ju Ae sebagai “orang yang menjalani bimbingan.” 

Kim Jong Un memberikan julukan simbolik “Jenderal Bintang Kejora” untuk putrinya, istilah yang biasa dipakai dalam retorika politik Korea Utara untuk menggambarkan pemimpin yang sedang naik daun. 

Meskipun belum ada pengumuman resmi mengenai siapa yang akan menggantikan Kim Jong Un, sejumlah pengamat menegaskan bahwa garis keturunan menjadi faktor utama dalam sistem politik Korea Utara

“Siapa pun yang akhirnya dipilih untuk menggantikan Kim Jong Un, pastilah seseorang dari garis keturunan Gunung Paektu,” ujar Sean King, pakar Asia dan wakil presiden konsultan Park Strategies yang berbasis di New York, dikutip dari Newsweek, Selasa (20/5/2025). 

Untuk alasan historis dan ideologis, Pyongyang diperkirakan akan mempertahankan kekuasaan dalam keluarga. 

Pernyataan serupa juga disampaikan oleh anggota parlemen Korea Selatan, Lee Seong-kweun, yang mengutip badan intelijen negaranya. “Pyongyang mengajari Kim Ju Ae untuk menjadi pewaris sah, yang menunjukkan bahwa dialah penerus yang paling mungkin,” kata Lee. 

Sebelumnya, Kim Yo Jong, adik Kim Jong Un yang selama ini menjabat sebagai kepala propaganda, dianggap sebagai calon kuat penerus kekuasaan. 

Namun, sorotan publik kini mulai bergeser ke Kim Ju Ae, yang makin sering muncul di depan umum bersama ayahnya. Baik Kim Ju Ae maupun Kim Yo Jong sama-sama memiliki potensi menjadi pemimpin perempuan pertama di Korea Utara, sebuah negara dengan tradisi pemerintahan yang sangat patriarkal. 

Kesehatan Kim Jong Un 

Selain faktor politik dan dinasti, kondisi kesehatan Kim Jong Un juga menjadi perhatian. Pemimpin Korea Utara itu disebut memiliki berat badan lebih dari 135 kilogram, perokok berat, dan dilaporkan menderita diabetes serta berisiko tinggi mengalami gangguan jantung. 

Situasi ini membuat isu suksesi menjadi sangat strategis, mengingat pengganti Kim Jong Un kelak akan mengendalikan persenjataan nuklir Korea Utara, serta menentukan arah hubungan negara tersebut dengan Korea Selatan dan komunitas internasional. 

Meski demikian, sejumlah pengamat tetap berhati-hati menafsirkan kemunculan Kim Ju Ae. Mereka menilai sosok remaja itu mungkin juga bagian dari upaya memperkuat citra Kim Jong Un sebagai ayah sekaligus simbol stabilitas kekuasaan. 

Masa depan Kim Ju Ae sebagai pemimpin Korea Utara masih belum jelas. Namun, kemunculannya di kancah diplomatik membuat namanya semakin diperhitungkan dalam perbincangan politik dinasti Korea Utara

Artikel ini telah tayang di Kompas.com berjudul Putri Kim Jong Un, Kim Ju Ae, Makin Sering Dampingi Sang Ayah di Acara Resmi

Simak terus berita POS-KUPANG.COM di Google News

 

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved