Belu Terkini

Dansesko TNI Panen Padi di Perbatasan RI-RDTL, Dorong Swasembada Pangan Lewat Kolaborasi Pentaheliks

Dansesko TNI, Marsekal Madya Arif Widianto, panen raya padi di lahan pertanian binaan Babinsa Kodim 1605/Belu di Fulan Monu Desa Umaklaran.

Penulis: Agustinus Tanggur | Editor: Apolonia Matilde
POS-KUPANG.COM/AGUSTINUS TANGGUR
PANEN PADI - Komandan Sekolah Staf dan Komando Tentara Nasional Indonesia (Sesko TNI), Marsekal Madya Arif Widianto, memimpin kegiatan panen raya padi di lahan pertanian milik petani binaan Babinsa Kodim 1605/Belu, di Fulan Monu, Desa Umaklaran, Kecamatan Tasifeto Timur, Kabupaten Belu, Rabu (21/5/2025). 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Agustinus Tanggur

 

POS-KUPANG.COM, ATAMBUA - Komandan Sekolah Staf dan Komando Tentara Nasional Indonesia Dansesko TNI, Marsekal Madya Arif Widianto, memimpin kegiatan panen raya padi di lahan pertanian milik petani binaan Babinsa Kodim 1605/Belu di Fulan Monu Desa Umaklaran, Kecamatan Tasifeto Timur, Kabupaten Belu, Rabu (21/5/2025).

Kegiatan ini dihadiri oleh Wakil Bupati Belu Vicente Hornai Gonsalves, para Perwira Siswa (Pasis) Sesko TNI, jajaran Forkopimda Belu, Dansatgas Pamtas Yonif 741/GN, Instansi Vertikal lainnya, Pimpinan OPD, Camat, para Kepala Desa se-Kecamatan Tastim, serta tokoh masyarakat. 

Panen padi ini dilakukan dua kali dengan melakukan panen secara manual, kemudian panen menggunakan alat mesin pertanian (alsintan) sebagai bentuk dukungan terhadap mekanisasi pertanian yang modern dan efisien.

Arif Widianto mengaku bangga bisa langsung turun ke sawah bersama petani dan masyarakat Belu.

"Kami dari TNI merasa terhormat dan sangat bahagia mendapat kesempatan untuk ikut langsung dalam panen raya ini. Ini pengalaman langka dan sangat berharga, khususnya bagi para perwira siswa yang sedang menempuh pendidikan strategis di Sesko TNI," ujarnya.

Menurut Arif, kehadiran para Pasis dari tiga matra TNI (Darat, Laut, Udara), Polri, serta delegasi internasional di Belu merupakan bagian dari pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Dalam Negeri Pasif. 

Program ini dirancang untuk memberi pengalaman lapangan bagi perwira berpangkat Kolonel yang sedang mempersiapkan diri untuk menduduki jabatan-jabatan strategis di TNI dan Polri.

"KKN ini memberi mereka kesempatan menganalisis kondisi riil wilayah, mengidentifikasi peluang dan tantangan, serta merumuskan rekomendasi strategis untuk ketahanan wilayah dan kesejahteraan masyarakat," tambahnya.

Ia juga menekankan pentingnya pendekatan pentaheliks, yaitu kolaborasi antara pemerintah, TNI/Polri, akademisi, pelaku usaha, komunitas dan media dalam membangun ketahanan pangan nasional.

"Di sini kita melihat peran semua pihak, mulai dari Kodim 1605/Belu, Pemerintah Daerah, akademisi seperti Universitas Pertahanan (UNHAN) dengan program studi pertanian dan logistik militernya, hingga pelaku usaha, media dan masyarakat. Ini adalah model kolaborasi yang bisa mendorong swasembada pangan sebagaimana menjadi program prioritas nasional Presiden Prabowo," ungkapnya.

Sementara itu, Wakil Bupati Belu Vicente Hornai menyampaikan terima kasih atas kehadiran Dansesko TNI dan para Pasis. 

Ia berharap kegiatan KKN ini bisa menjadi bekal strategis bagi para perwira dalam memahami tantangan pembangunan di wilayah perbatasan.

Vicente juga menyampaikan aspirasi Pemerintah Kabupaten Belu terkait perlunya dukungan pusat untuk membangun Bendungan Welikis, yang diperkirakan mampu menampung 50 juta kubik air.

Halaman
12
Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved