Wisata NTT

Wisata NTT, Hiu Tikus Kekayan Baru Wisata Alor Setelah Dugong

Kabupaten Alor yang selama ini memiliki ikon wisata yaitu Dugong, kini bertambah lagi dengan Hius Tikus

Penulis: Alfred Dama | Editor: Alfred Dama
(SHUTTERSTOCK/NICOLASVOISIN44) via Kompas.com
Ilustrasi hiu tikus di perairan Malapascua, Filipina. 

POS KUPANG.COM -- Kabupaten Alor yang selama ini memiliki ikon wisata yaitu Dugong, kini bertambah lagi dengan Hius Tikus .

Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF) mendorong agar potensi hiu tikus atau thresher shark di Kabupaten Alor, Nusa Tenggara Timur (NTT) dapat menjadi salah satu ikon wisata bahari. 

Direktur Utama BPOLBF, Shana Fatina mengatakan, keberadaan hiu tikus di perairan Alor bisa dikembangkan untuk menarik minat wisatawan berkunjung ke NTT. 

"Dengan adanya fakta bahwa Alor bukan saja memiliki dugong tetapi juga mempunyai hiu tikus atau thresher shark, maka ini bisa menjadi nilai tambah," ujar Shana yang diterima Kompas.com

Shana mengakui, sebagai salah satu wilayah koordinatif BPOLBF, Alor memiliki potensi wisata bahari yang sangat mumpuni. 

Baca juga: Wisata NTT, Pesona Pantai Mali di Alor, Ada Kapal Nelayan untuk Sewa

"Apalagi perairan laut Alor sebagai tempat berkumpul hiu ini, maka akan sangat relevan bila dijadikan sebagai salah satu ikon destinasi minat khusus," ujarnya. 

Pantai Mali di Alor tak hanya indah, tapi wisatwan juga bisa melihat dugong
Pantai Mali di Alor tak hanya indah, tapi wisatwan juga bisa melihat dugong (parekrafntt.id)

Tentunya, lanjut Shana, pemanfaatan potensi ini tetap memperhatikan daya dukung dan daya tampung agar habitat hiu tikus tidak terganggu dengan aktivitas wisatawan. 

"Dalam MoU (Memorandum of Understanding) bersama Pemda Alor, kami juga fokus bekerja sama di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif (parekraf) dengan tema besarnya adalah wisata konservasi bahari," ungkap Shana. 

Kepala Bidang Pengembangan Destinasi Pariwisata Kabupaten Alor, Marcelinus Bayo Bili berharap, pemanfaatan potensi hiu tikus di Alor menjadi salah satu pilihan terbaik bagi para wisatawan. 

Sehingga, akan berdampak pada peningkatan ekonomi daerah dan kesejahteraan masyarakat. "Untuk itu kami berharap agar upaya konservasi dan pelestarian hiu tikus dapat terlaksana secara baik," pinta Marcel. 

Baca juga: Wisata NTT, Pesona Air Terjun Kedungkiur, Keindahan Dalam Balutan Mistis

Sebelumnya, Co-founder dan Program Koordinator Thresher Shark Indonesia, Dewi Ratna Sari mengatakan, keberadaan hiu tikus di Alor berpotensi untuk pengembangan pariwisata dan lokasi penelitian. 

Kata Dewi, salah satu cara konservasi hiu tikus adalah dengan mengadakan kegiatan pariwisata berwawasan lingkungan yang mengutamakan aspek konservasi. 

"Alor memiliki potensi pengembangan pariwisata dan lokasi penelitian hiu tikus. Ada aktivitas di mana hiu tikus menggunakan kawasan di siang hari membuka kesempatan untuk pariwisata," katanya. 

Ini Hiu tikus juga mudah ditemukan di Alor, sehingga aktivitas penelitian seperti akustik dan satelit bisa dilakukan dalam jangka panjang untuk mengisi kesenjangan pengetahuan mengenai spesies ini. 

Menurut Dewi, di Malapascua, Filipina, kegiatan pariwisata hiu tikus dapat mendatangkan pemasukan sebesar Rp 180 milyar per tahun. 

Panorama koral di bawah perairan Alor, Nusa Tenggara Timur 00
Panorama koral di bawah perairan Alor, Nusa Tenggara Timur
Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved