Kota Kupang Terkini
Wakil Wali Kota Kupang Serena Francis Melepas Gengsinya dan Ikut Memilah Sampah
Kepala Dinas Pendidikan Kota Kupang, Dumuliahi Djami mengakui adanya perbedaan kebiasaan antara penanganan sampah di rumah dan di sekolah.
"Kita ingin sampah juga punya nilai ekonomis. Kita ingin memastikan program ini tidak hanya landing di sekolah,tetapi landing sampai di rumah," katanya.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Kupang, Dumuliahi Djami mengakui adanya perbedaan kebiasaan antara penanganan sampah di rumah dan di sekolah.
Namun, Dumuliahi tetap optimis dengan berbagai program yang diluncurkan oleh Pemerintah Kota Kupang, untuk menunjang kebersihan, dengan mengedukasi penanganan sampah yang berkelanjutan.
"Kebersihan dimulai dari individu, keluarga, dan masyarakat secara keseluruhan. Sampah bukan hanya masalah pemerintah, tetapi tanggung jawab kita bersama. Mari kita mulai dari diri sendiri dan ajarkan pada anak-anak kita,” ujarnya.
Ketua Bank Sampah Mutiara Timor, Melsi Mansula, kepada POS-KUPANG.COM, menyampaikan pendapatan siswa-siswi tergantung volume sampah yg ditimbang.
Jenis plastik harga berkisar dari 500 rupiah sampai Rp 5.000 per kilogram. Sampah kertas 500 rupiah hingga Rp 1.700 per kilogram. Sampah kaleng berkisar dari Rp 1.000 sampai Rp 12.000 per kilogram. Khusus kaleng susu, harga Rp 1.500
Pantauan POS-KUPANG.COM, dalam kegiatan tersebut, turut hadir Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Kupang, Drs. Dumuliahi Djami, M.Si., Koordinator Kelas Khusus dan Bendahara SDK St. Maria Assumpta, Suster Dafrosa, CIJ., Provinsial Coordinator NTT Water for Women (WfW) Plan Indonesia, Ani Talan, CEO Bank Sampah Mutiara Timor, Melsi Mansula, Project Manager Inclusive Recycling Indonesia, dr. Lydia Francisca, serta para guru dan siswa SDK St. Maria Assumpta Kupang. (moa)
Ikuti Berita POS-KUPANG.COM Lainnya di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.