Renungan Harian Kristen

Renungan Harian Kristen Sabtu 10 Mei 2025, Gereja Yang Relevan Dengan Budaya 

Hari ini, demi diterima oleh dunia, orang-orang muda Kristen ikut mengucapkan kata-kata yang kasar dan vulgar seakan itu kata-kata biasa.

|
Editor: Oby Lewanmeru
zoom-inlihat foto Renungan Harian Kristen Sabtu 10 Mei 2025, Gereja Yang Relevan Dengan Budaya 
POS-KUPANG.COM/HO-TANGKAPAN LAYAR
RENUNGAN KRISTEN - Cover Renungan Harian Kristen edisi Mei 2025. Renungan Harian Kristen Sabtu 10 Mei 2025 dengan judul Gereja Yang Relevan Dengan Budaya. 

POS-KUPANG.COM, KUPANG - Renungan Harian Kristen Sabtu 10 Mei 2025 dengan judul Gereja Yang Relevan Dengan Budaya. 

Demikian juga perkataan yang kotor, yang kosong atau yang sembrono (disebutkan saja pun jangan) - karena hal-hal ini tidak pantas.

Renungan Harian Kristen ini merujuk pada Kitab Efesus 5:1-20.

Artikel ini dilansir dari buku Renungan Harian Suluh Injil, ditulis oleh anggota Komunitas Suluh Injil.

Renungan berdasarkan Alkitab dan ajaran iman Kristen, yang bersumber dari Alkitab - LAI Terjemahan Baru Edisi 2 (TB2).

Baca juga: Renungan Harian Kristen Jumat 9 Mei 2025, Injil dan Budaya: Kontekstualisasi

POS-KUPANG.COM telah mendapat izin dari Pdt. Yudith A. Nunuhitu Follabessy, M.Si, anggota Tim Penyusun Renungan Harian Suluh Injil edisi Mei 2025.

Renungan Harian Bulan Mei 2025 ini mengusung tema Kebangkitan Yesus Membarui dan Memulihkan Budaya Saling Berbagi dan Merangkai Perbedaan.

Simak selengkapnya Renungan Harian Kristen:

Apakah kita harus mengikuti kebiasaan umum agar menjadi relevan dan menjangkau budaya? Amanat Tuhan Yesus kepada para murid untuk menjadikan semua bangsa murid-Nya mengandung makna kerinduan menjadikan dunia ini tempat yang lebih baik bagi semua bangsa.

Hari ini, demi diterima oleh dunia, orang-orang muda Kristen ikut mengucapkan kata-kata yang kasar dan vulgar seakan itu kata-kata biasa.

Dalam iman Kristen, ketika kita memilih lebih mirip dengan dunia demi menyelamatkan dunia, maka kita kehilangan hal terbaik yang kita perlukan untuk keselamatan dunia.

Baca juga: Renungan Harian Kristen Kamis 8 Mei 2025, Budaya: Relasi Laki-laki & Perempuan

Pertama, firman Tuhan mengajarkan bahwa Injil mendapatkan tempatnya di tengah dunia dan mengisi hati banyak orang, bukan dengan cara menjadikan diri kita sama dengan dunia.

Menjadi sama dengan dunia bukanlah jalan untuk menyelamatkan banyak orang, melainkan mengorbankan pelayanan yang menyelamatkan dunia.

Menggunakan kata-kata atau istilah duniawi yang kasar dan vulgar agar diterima dunia justru beresiko membuat banyak orang semakin jauh dari keselamatan.

Yesus mengatakan “kamu adalah terang dunia; hendaklah terangmu bercahaya di depan orang supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di surga.” Dapatkah kata-kata yang kasar membuat orang memuliakan Bapa di surga? Bukan katakata kasar dan sembrono yang membangunkan orang dari kematian akibat dosa, melainkan kata-kata cinta kasih.

Halaman
12
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved